Site icon

Su-27 Vs F-15 (III): Menembus Jalur Evolusi

Su-27SM3

Sekarang mari kita melihat kemampuan tempur dan fitur dari Su-27. Model awal Su-27 memiliki kokpit yang benar-benar analog dengan layar kecil untuk radar.

Pilot menggunakan helmet mounted sight untuk mengarahkan senjatanya. Radar yang digunakan adalah radar pemindaian mekanis yang bisa mendeteksi target berukuran jet tempur pada jarak lebih dari 100 km.

Pesawat ini juga menampilkan sistem deteksi optik yang terdiri dari sebuah infrared Search & Track system dan laser rangefinder. Hal ini memungkinkan Su-27 untuk mendeteksi target dari jarak sekitar 50 km secara pasif, tanpa menggunakan radar yang menunjukkan keberadaanya. Fitur ini akan sangat penting dalam skenario pertempuran jarak dekat.

Mechanically Scanning radar on the Su-27

Radar, sensor optik dan helmet mounted sight benar-benar terintegrasi dan digunakan bersama untuk memastikan kinerja tempur yang optimal. Sistem seperti helm display dan IRST tidak ada di pesaingnya, F-15. al ini juga menarik untuk dicatat bahwa Su-27UB kursi kembar juga memiliki kemampuan yang sama dari single seater tanpa ada pengurangan kemampuan apapun.

Su-27 model dasar adalah pesawat tempur superioritas udara dan memiliki kekurangan dalam kemampuan serangna darat. Namun upgrade ke standar Su-27M telah melengkapi pesawat ini dengan radar baru yang memungkinkan untuk mendeteksi target udara dan permukaan dan membawa rudal udara ke udara serta udara ke darat. Hal ini membuat Su-27 menjadi jet tempur multirole.

IRST and optical detection pod yang ada di depan kokpit

Tetapi pesawat tidak masuk layanan karena masalah ekonomi dan ketidakstabilan di awal 1990-an. Tapi ada varian lain dari Su-27 yang beruntung. Su-27K yang dipilih menjadi jet tempur utama Angkatan Laut Soviet dan didesain ulang untuk beroperasi dari kapal induk mereka yang sedang dibangun.

IRST lebih dekat

Peran utama dari Su-27K (kemudian berganti nama menjadi Su-33) adalah untuk memberikan perlindungan kepada kelompok tempur kapal induk Angkatan Laut Rusia dari serangan udara yang diluncurkan oleh kapal induk Angkatan Laut AS.

Hanya sejumlah kecil dari Su-33 dibangun sebelum produksi mereka dihentikan dengan runtuhnya Uni Soviet yang juga mengakhiri mimpi armada kapal induk. Hanya satu kapal induk dalam layanan dengan hanya sekitar selusin Su-33 yang ditempatkan sebagai sayap tempurnya. Akhirnya mimpi Soviet untuk membangun sayap tempur kapal induk dengan jet tempur yang tangguh berakhir pendek.

Next: Beban Rudal Bikin Iri

Su-33

Beban rudal Su-27 membuat iri pesawat lain. Pesawat ini memiliki 10 cantelan yang dapat menampung 10 peluru kendali udara ke udara dalam mode superioritas udara dan bisa meningkat menjadi 12 pada model selanjutnya. Ini adalah dua kali beban dari F-15.

Su-27 tidak pernah menggunakan cantelan untuk membawa tangki bahan bakar eksternal karena bahan bakar internal mereka sudah sangat besar. Ini berarti bahwa Su-27 bisa tinggal lama dalam pertempuran setelah para pesaingnya kehabisan rudal mereka.

Rudal-rudal yang digunakan meliputi rudal udara ke udara R-73 ini, R-77 dan R-27. Hampir setiap jenis bom dan rudal di persediaan Soviet bisa dibawa oleh Su-27 meskipun kemampuannya sebagai peran multi peran terbatas.

Kinerja Su-27 yang tidak bisa diandalkan di serangan darat inilah yang kemudian memunculkan kebutuhan untuk mengembangkan fighter bomber Su-34 yang saat ini sulit untuk mencari tandingan di kelasnya.

Some of the positions of the TVC nozzles on Su-35

Evolusi Su-27 tidak berhenti di Su-30. Biro Desain Sukhoi mengembangkan Su-35/37 dari pesawat ini. Pesawat ini menampilkan LCD multifungsi besar di kokpit 3D thrust vectoring control (TVC) nozzles yang revolusioner yang memberi mereka apa yang kita sebut sebagai supermanoeuverability yang memungkinkan untuk keluar arah secara drastis untuk membuat lawannya kesulitan

Pesawat ini juga tidak ada bandingnya dalam jangkauan, payload dan manuver dibanding pesawat tempur lainnya. Dorongan vectoring nozzles juga diadopsi pada beberapa seri Su-30. Su-37 pada dasarnya demonstrator teknologi dan Su-35 untuk produksi serial. Su-35 pada dasarnya adalah Su-37 tanpa canards di depan sayap utama.

Su-35S adalah varian terbaru yang merupakan pesawat tempur kursi tunggal multirole dan sudah masuk ke operasional bahkan misi tempur.

Next: Sulit Mencari Lawan Tandingnya

Perbedaan utama dalam Su-30/35 jika dibandingkan dengan Su-27 adalah kehadiran radar Passive Electronically Scanning Array (PESA) dan 12 cantelan senjata yang dapat meningkat menjadi 14  dalam misi udara ke udara di mana 4 rudal R- 77 (RVV-AE) dapat dipasang di bawah badan pesawat, 2 R-77 di bawah intake udara, 4 R-77 dan 4 R-73 di bawah sayapnya.

Dan fakta mengejutkan bahwa jumlah cantelan senjata dapat meningkat menjadi 16! Hal ini dilakukan dengan menggunakan beberapa rak ejector untuk membawa AAM ringan atau pod Rocket.

Carilah di seluruh dunia ini pesawat yang mampu membawa senjata begitu banyak namun tetap memiliki radius tempur 1000 km lebih. Pesawat ini sepenuhnya multirole yang juga dijadwalkan untuk mendapatkan radar X-band AESA.

Su-35S memiliki sayap yang dipasang dengan radar L-band yang dikatakan mampu mendeteksi pesawat siluman dari rentang panjang. Su-30MKI India dikabarkan mendapatkan kemampuan ini setelah upgrade.

14 Air to Air missiles can be carried in an ideal air superiority configuration

Mereka juga memiliki sistem deteksi optik canggih dan IRST pasif untuk mendeteksi pesawat. Fitur dan kemampuan, secara teoritis menempatkan upgrade Su-30MKI, Su-30SM dan Su-35S di luar kemampuan F-15 dan hanya F-22 yang dapat dianggap sebagai pesaing pesawat ini.

Tetapi sekali lagi itu hanya teori dengan menyoroti insiden dan parameter kinerja pesawat. Tentu tidak tidak boleh diasumsikan Su-27 akan mengalahkan F-15 dalam pertempuran sebenarnya. Hal itu tergantung sepenuhnya pada keterampilan para pilot, aset dukungan dan jumlah pesawat yang tersedia.

Su-30Mki India dengan 12 misil

F-15 bagaimanapun telah terbukti sangat sukses dalam semua perang sampai sekarang dan tidak ada satupun pesawat ditembak ketika pertempuran udara. Sedangkan Su-27 sebagian besar belum terbukti dalam pertempuran.

Sampai Flanker dan Eagle bertemu dalam pertempuran yang sebenarnya, kita tetap tidak akan tahu apa yang akan terjadi jika legenda ini benar-benar berbenturan. (Selesai)

Exit mobile version