Site icon

US Navy Memang Kuat, Tapi 5 Hal Ini Harus Mereka Takuti

Kelompok tempur USS Ronald Reagan

Angkatan Laut Amerika harus diakui menjadi yang terkuat saat ini. Kekuatan mereka tersebar hampir di seluruh penjuru dunia.

Didukung dengan platform mumpuni armada mereka membentang di seluruh perairan dunia dari Laut Hitam hingga Laut Kuning.

Tetapi bukan berarti mereka tidak memiliki ancaman. Apalagi di tengah kebangkitan China dan Rusia, Angkatan Laut Amerika akan menghadapi lawan sulit.

Seiring waktu, Angkatan Laut Amerika terus menghadapi tantangan berat. Mereka menghadapi ancaman yang serius. Dan berikut lima ancaman yang harus ditakuti US Navy saat ini.

1.Ranjau

Kapal Penyapu Ranjau Kelas Avenger AS
Ranjau

Salah satu ancaman yang paling menjengkelkan untuk US Navy adalah ranjau laut yang berteknologi rengah. Pertama kali ditemukan pada abad ke-14 oleh perwira artileri China, ranjau laut menempati tempat yang aneh pada spektrum ancaman: mudah untuk diabaikan di masa damai, tapi dengan cepat menjadi salah satu ancaman yang paling mematikan di masa perang.

Dalam 30 tahun terakhir sejumlah kapal Amerika rusak parah terkena ranjau, termasuk kapal Samuel B. Roberts, penjelajah rudal Princeton dan kapal serbu amfibi Tripoli.

Kapal bernilai miliaran dolar itu rusak parah hanya gara-gara senjata seharga jutaan dollar saja.

Musuh potensial Amerika mempertahankan persediaan ranjau yang kuat. China diperkirakan memiliki 50.000-100.000 ranjau dari semua jenis, dan Iran diperkirakan memiliki  beberapa ribu. Di masa depan, ranjau masih akan menjadi ancaman serius untuk siapapun, termasuk US Navy.

2.Rudal Balistik Antikapal

DF-21 China/Xinhua
Rudal Balistik Antikapal

Memanfaatkan kekuatan roket besar miliknya, China telah mengembangkan rudal balistik jarak menengah yang dirancang untuk menyerang kapal perang, terutama kapal induk.

Meskipun rudal antikapal dan rudal balistik keduanya ada selama beberapa dekade, kombinasi dari keduanya telah menciptakan ancaman yang benar-benar baru dan tidak ada sebelumnya.

Perkembangan rudal DF-21d dan sekarang DF-26 merupakan ancaman baru yang besar untuk angkatan laut yang ingin beroperasi di perairan yang berdekatan dengan daratan China.

Dua rudal ini merupakan komponen utama dari strategi anti-acess dan area denial  China yang dimaksudkan untuk membuat zona aman di Pasifik barat.

Harus diasumsikan bahwa China kemungkinan akan mengekspor teknologi ini ke negara-negara hingga rudal balistik anti kapal akhirnya akan menjadi ancaman di seluruh dunia.

3.Kapal Selam

Kapal Selam

Kemampuan perang anti kapal selam US Navy mulai tidak menjadi fokus setelah berakhirnya Perang Dingin dan terus terkikis hingga saat ini setelah perang yang dijalani selalu menghadapi musuh di darat dan berteknologi rendah.

Pensiun dari S-3 Viking, dan penggantian tertunda dari P-3C Orion, kurangnya sensor kapal selam baru dan senjata, adalah bagian dari penurunan kemampuan ini.

Dalam 4-6 tahun terakhir,  ancaman kapal selam telah meningkat dan US Navy menyadari perlunya kembali mengasah kemampuan perang anti kapal selam.

Pemerintah China dan Rusia tidak hanya tumbuh lebih agresif namun armada mereka semakin canggih.

Korea Utara tampaknya juga  bertekad untuk membangun kekuatan kapal selam mereka.

4.Rudal Supersonic Antikapal

YJ-18
Rudal Supersonic Antikapal

Perang kapal ke kapal adalah alam lain dari perang angkatan laut yang seperempat abad terakhir tidak pernah terdengar gaungnya dan sekarang datang menderu kembali. Rudal antikapal juta berkembang biak di seluruh dunia dngan lebih cepat dan lebih mematikan dari sebelumnya.

Rudal anti kapal China YJ-18 memiliki rentang perkiraan 290 mil dan kecepatan fase terminal dari Mach 2,5 hingga Mach 3. Rusia telah mengembangkan rudal BrahMos bersama India yang mampu bergerak pada kecepatan Mach 3.

Kisaran jauh senjata seperti YJ-18 akan meningkatkan  ancaman bagi US Navy. Alternatif lain adalah untuk berurusan dengan rudal setelah diluncurkan, dan dengan kecepatan Mach 3 dan, dalam kasus BrahMos, serta ketinggian penerbangan hanya 14 meter akan ada sedikit waktu untuk berurusan rudal ini.

5. Directed-Energy Weapons

Laser Weapon

Directed-Energy Weapons

Amerika Serikat boleh saja lebih dulu melangkah dalam pembangunan senjata laser, Senjata murah yang mampu menghancurkan rudal antikapal atau pesawat tanpa awak lawan.

Tetapi juga harus diingat negara-negara lain seperti Rusia dan China juga dipastikan akan mengembangkan senjata ini.  Pada akhirnya senjata laser juga akan menjadi ancaman serius untuk US Navy.

Seperti rudal antikapal, bahkan aktor non- negara suatu hari nanti akan memiliki senjata ini. Dengan senjata ini musuh akan bisa menghancurkan rudal yang dilesatkan oleh kapal Angkatan Laut Amerika.

Sumber: National Interest

Exit mobile version