Penjualan rudal anti-kapal supersonik jarak pendek dari India ke Vietnam telah membuka sebuah konflik baru dalam situasi yang sudah tegang dengan China.
Vietnam akan menerima rudal BrahMos yang dianggap salah satu rudal anti-kapal paling efektif dan mematikan di dunia, dengan kecepatan mencapai 2,8 sampai 3,0 Mach.
“Sekitar separuh dari total ekspor senjata China ke satu negara – Pakistan, dengan alasan utama untuk melawan India,” kata koresponden Hoover Institution Fellow and Geostrategy-Direct Maochun Miles Yu dalam akun Facebook.
“Sekarang India memainkan permainan yang sama dengan mempersenjatai salah satu musuh bebuyutan China, Vietnam.”
Rusia, yang bekerja sama menghasilkan BrahMos dengan India, dikatakan telah memberikan persetujuan atas penjualan tersebut.
“Pemerintah China sangat keberatan jika Vietnam mendapatkan rudal ini untuk angkatan lautnya,” kata analis Larkins Dsouza, pendiri Aviation Defense.
“China melihat India menjual BrahMos ke Vietnam sebagai tindakan berperang dan campur tangan dalam perselisihan Laut Cina Selatan.”
Tapi, Dsouza menambahkan, “China nampaknya menghadapi fakta bahwa ia menjual banyak senjata ke Pakistan, sebuah negara yang telah mengalami ketegangan dengan India selama beberapa dekade. Semua indikasi sekarang menunjukkan fakta bahwa New Delhi telah mengatasi keberatan dan ketakutannya akan China yang menyebalkan. ”
BrahMos bisa diluncurkan dari kapal selam, kapal laut, pesawat terbang atau darat. Rudal ini dikembangkan bersama oleh Defense Research and Development Organization (DRDO) India dan NPO Mashinostroeyeni Rusia. Vietnam dikatakan ingin menggunakan rudal tersebut di kapal selam kelas Kilo mereka.
Dsouza mengatakan rudal tersebut didasarkan pada rudal jelajah P-800 Oniks Rusia dan teknologi rudal jelajah Rusia lainnya.
Versi rudal yang hipersonik, BrahMos-II, juga saat ini sedang dikembangkan dengan kecepatan sampai 7 Mach. Rudal ini bisa siap diuji beberapa beberapa tahun lagi.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/04/30/mampukah-us-navy-melawan-rudal-brahmos/