Jejak Mesin ICBM Korea Utara Mengarah ke Rusia dan Ukraina

Jejak Mesin ICBM Korea Utara Mengarah ke Rusia dan Ukraina

Akuisisi mesin RD-250 yang dimodifikasi memungkinkan Korea Utara untuk melewati usaha pengembangan Musudan yang gagal dan mulai mengerjakan pembuatan ICBM lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Namun, Hwasong-14 bukanlah sistem yang beroperasi secara operasional. Tes penerbangan tambahan diperlukan untuk menilai kemampuan navigasi dan panduan rudal, keseluruhan kinerja dalam kondisi operasional dan keandalannya.

Data empiris yang berasal dari tes untuk memvalidasi keampuhan teknologi re-entry hulu ledak juga dibutuhkan. Pyongyang dapat memilih untuk menggunakan Hwasong-14 pada awal 2018, setelah  beberapa peluncuran uji tambahan, namun dengan risiko menurunkan rudal dengan keandalan marjinal. Resiko dapat dikurangi dari waktu ke waktu dengan melanjutkan uji coba penerbangan setelah rudal ditugaskan ke unit tempur.

Selanjutnya, Hwasong-14 menggunakan rudal dua tahap  yang kurang bertenaga, yang dapat membatasi Kim Jong-un untuk hanya mengancam kota-kota Amerika yang berada di sepanjang Pantai Pasifik. Pyongyang kemungkinan menginginkan ICBM yang lebih kuat, yang bisa menargetkan seluruh daratan AS. Mesin RD-250 yang dimodifikasi dapat memberikan dasar bagi peningkatan ICBM, namun pengembangan rudal baru memerlukan waktu.

Sumber: Sumber tulisan Michael Elleman di IISS Voice