Angkatan Udara Amerika mengambil sebuah Lockheed Martin F-22A dari tempat penyimpannya untuk dibawa kembali ke status operasional. Pesawat generasi kelima tersebut diharapkan bisa terbang akhir tahun 2017 ini.
Dokumen anggaran tahun 2018 untuk Angkatan Udara Amerika menyatakan bahwa program F-22 akan menambahkan pesawat uji terbang lain ke armada dengan mengambil satu pesawat dari tempat penyimpanan.
Pesawat yang akan diambil adalah seri F-22 91-4006, pesawat model rekayasa, manufaktur dan pengembangan dengan konfigurasi avionik Blok 10. Pesawat tersebut telah diparkir di Edwards Air Force Base, California.
Juru Bicara USAF kepada Flightglobal Kamis 10 Agustus 2017 mengatakan untuk bisa membawa lagi pesawat ini ke operasional dibutuhkan anggaran sekitar US$ 25 juta untuk meningkatkan Raptor ke standar avionik Blok 20.
Angkatan Udara Amerika juga akan memodifikasi sistem dasar termasuk kontrol hidrolik, listrik dan penerbangan.
Pada tahun 1991 Angkatan Udara memilih Lockheed F-22 sebagai pemenang kompetisi Advanced Tactical Fighter dengan mengalahkan Northrup/McDonnell F-23.
Program ini awalnya dirancang untuk menghasilkan 749 pesawat untuk menggantikan F-15C Eagle. Pada tahun 1997 Kongres memangkas program F-22, membatasi produksi hanya 339 airframes. Pada tahun 2003, jumlah itu direvisi kembali ke 381.
Overruns biaya dan penundaan produksi membuat F-22 menjadi target politik, dan pada tahun 2009, Menteri Pertahanan Gates menutup garis produksi F-22. Yang terakhir dari 187 Raptor datang dari jalur perakitan Lockheed-Martin di Marietta, Georgia pada tahun 2011. Jalur ini ditutup dan seluruh perkakas dan kelebihan bahan disimpan untuk mengantisipasi di kemudian garis produksi perlu restart.
Baca juga: