Jika Perang Melawan Korea Utara, Australia Pastikan Bantu Amerika
F/A-18 Hornet Australia

Jika Perang Melawan Korea Utara, Australia Pastikan Bantu Amerika

Australia menegaskan siap membantu Amerika Serikat jika harus perang dengan Korea Utara. Wajar, keduanya memang sekutu utama.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengatakan jika Korea Utara melancarkan serangan ke Amerika Serikat, Australia akan bergabung dalam konflik tersebut.

“Amerika mendukung sekutu-sekutunya, termasuk Australia tentunya, dan kami mendukung Amerika Serikat,” kata PM Turnbull kepada Radio 3AW. “Jadi, sangat jelas, jika ada serangan ke Amerika Serikat, Perjanjian ANZUS akan dijalankan dan Australia akan membantu Amerika Serikat, karena Amerika akan membantu kita jika kita diserang.”

Ketegangan meningkat di semenanjung Korea, setelah Korea Utara melakukan dua uji coba rudal balistik antarbenua bulan lalu. Presiden Trump memperingatkan bahwa ia tidak mengizinkan Pyongyang untuk mengembangkan senjata nuklir yang mampu menyerang Amerika.

PM Turnbull membahas perilaku Korea Utara bersama Wakil Presiden AS, Mike Pence Kamis 10 Agustus 2017 malam, menyebutnya sebagai “titik rawan paling berbahaya di dunia saat ini”.  Dia tidak menyebutkan jika Pence meminta bantuan militer khusus dari Australia. Namun ia mengatakan kondisi aliansi kedua negara sudah jelas.

“Tapi jangan sampai disalahartikan, dalam hal pertahanan, kita mendukungnya,” katanya. “Beraliansi dengan Amerika adalah landasan wajib keamanan nasional kita. Jika ada serangan ke Amerika  kami akan membantu mereka.”

“Nah, bagaimana penerapannya, jelas akan tergantung pada keadaan dan berkonsultasi dengan sekutu kita.”

PM Turnbull mengatakan Australia dan Amerika, keduanya masih yakin sanksi baru yang keras terhadap Korea Utara dapat memaksa rezim Pyongyang untuk meninggalkan program senjata nuklirnya.

“Pandangan Wakil Presiden dan pemerintahannya soal cara untuk menyelesaikan situasi dengan Korea Utara  adalah melalui sanksi ekonomi ini. Itu cara yang lebih dipilih untuk mengatasinya,” katanya.

“Tapi tentu saja jika Korea Utara memutuskan untuk menggencarkan ancaman kekerasannya, maka jelas konsekuensi berbahaya bisa menyusul, dan tidak ada gunanya menghindari dari konsekuensi yang tak terelakan.”

Baca juga:

Seharga Rp40 T, 2 LHD Kelas Canberra Australia Alami Masalah Desain