Pesawat Rusia Terbang di Atas Pentagon dan CIA, Amerika Tak Berbuat Apa-Apa

Pesawat Rusia Terbang di Atas Pentagon dan CIA, Amerika Tak Berbuat Apa-Apa

Rusia menerbangkan sebuah pesawat pengamatan militer di atas langit Washington D.C. Tidak itu saja, penerbangan yang dilakukan Rabu 9 Agustus 2017 tersebut  melintas di atas tempat-tempat sensitif seperti Capitol (gedung parlemen), Pentagon dan Markas Besar CIA .

Amerika tidak bisa berbuat apa-apa termasuk mengirimkan jet tempur untuk mencegat dan mengusirnya karena penerbangan  dilakukan di bawah perjanjian Open Skies.

CNN pertama kali melaporkan tentang penerbangan tersebut yang kemudian dikonfirmasi pejabat Amerika Serikat kepada CBS News.

Di bawah Perjanjian Open Skies, yang pertama kali ditandatangani pada tahun 1992, 34 negara termasuk Amerika  dan Rusia mengizinkan negara-negara anggota untuk melakukan penerbangan observasi tak bersenjata guna mendorong transparansi mengenai aktivitas militer dan membantu memantau pengendalian senjata dan kesepakatan lainnya.

Pada tahun 2016, Rusia meminta izin untuk melengkapi pesawat pengamatannya dengan sensor elektro-optik digital, yang oleh beberapa negara anggotanya diperkirakan memungkinkan Rusia mengumpulkan lebih banyak intelijen terperinci. Pada bulan Juni 2016, Amerika  mengizinkan pesawat Rusia dengan teknologi baru tersebut untuk terbang di atas Amerika Serikat.

Penerbangan pengamatan oleh negara-negara anggota diperbolehkan di seluruh wilayah negara anggota lainnya. Negara harus memberikan pemberitahuan 72 jam sebelumnya  tentang rencana terbang mereka, namun negara tuan rumah, di bawah perjanjian tersebut, tidak boleh membatasi akses ke wilayah manapun kecuali alasan keamanan.

Di masa lalu, Rusia telah dituduh secara tidak adil membatasi sebagian wilayahnya dari penerbangan pengamatan  khususnya, di atas Chechnya atau dalam jarak 10 kilometer dari perbatasannya dengan Georgia.

Perjanjian tersebut ditandatangani saat Presiden George H.W. Bush, meski idenya datang dari Presiden Dwight Eisenhower. Dia merasa bahwa transparansi antara Amerika  dan Rusia akan mengurangi risiko konflik langsung antara keduanya.

Moskow tidak memikirkan gagasan tersebut pada saat itu, namun setelah Perang Dingin selesai, Rusia mempertimbangkan kembali saat Bush mengemukakan ide itu kembali.

Baca juga:

Negara Pertama, Pesawat Open Skies Rusia Gunakan Kamera Digital