Angkatan Bersenjata Malaysia menyatakan tidak menerima tawaran dari China untuk membeli peluncur roket dan radar canggih untuk ditempatkan di ujung selatan negara Asia Tenggara itu.
Bantahan itu menyusul berita di media bahwa perutusan China ke Malaysia pada pekan ini mengusulkan penempatan sarana tentara tersebut di Johor, negara bagian Malaysia berbatasan dengan Singapura.
Dengan mengutip sumber tertutup, laman berita Malaysia Insight menyatakan utusan itu mengajukan penawaran tersebut pada Rabu 9 Agustus 2017, menyusul peluncuran jaringan rel kereta senilai 13 miliar dolar (lebih dari Rp130 triliun), yang dibangun China.
Juru bicara tentara Malaysia menyatakan tidak ada usul semacam itu. “Sejauh menyangkut angkatan bersenjata, tidak ada usul seperti itu,” kata juru bicara Angkatan Bersenjata Malaysia kepada Reuters melalui telepon Kamis 10 Agustus 2017.
Menurut laporan tersebut, hingga 12 AR3 Multiple Launch Rocket System (MLRS) ditawarkan dalam pembelian dengan masa pinjaman 50 tahun. Ukuran pinjaman atau biaya persenjataannya tidak diungkapkan. Jenis radar juga tidak diungkapkan.
Straits Times Singapura juga melaporkan penawaran itu, dengan mengutip sumber tinggi pemerintah Malaysia pada Kamis, yang mengatakan masalah tersebut “disinggung dengan ringan” dalam pembicaraan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dengan Penasihat Negara China Wang Yong di upacara peresmian pembangunan rel kereta itu.
The Straits Times menyatakan keputusan tegas mengenai usul itu baru dilakukan saat kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Malaysia pada akhir tahun ini.
“Ini pertama kali saya mendengarnya,” kata Mohammad Irwan Serigar Abdullah, sekretaris jenderal perbendaharaan Malaysia, saat ditanya Reuters tentang usul China tersebut.
Kementerian Luar Negeri China mengajukan pertanyaan kepada Kementerian Pertahanan, yang menolak menanggapi, dengan mengatakan ekspor senjata bukan bagian dari tugasnya.
Peluncur roket AR3 dibangun China khusus untuk ekspor dan pertama kali digunakan pada 2011 serta dianggap sebagai salah satu perangkat MLRS paling kuat. Malaysia menandatangani kesepakatan membeli empat kapal pantai dari China pada tahun lalu.
Baca juga:
Indonesia Terima Pengiriman Sistem Roket Type 90B Pertama dari China