Menjaga Vikramaditya disertakan dengan suku cadang akan menjadi tugas utama dalam dirinya sendiri. Sepuluh kontraktor India membantu untuk membangun kapal, tetapi begitu pula lebih dari 200 kontraktor lain di Rusia, Kroasia, Denmark, Jerman, Italia, Jepang, Finlandia, Prancis, Norwegia, Polandia, Swedia dan Inggris Beberapa negara, terutama Jepang, kemungkinan besar tidak menyadarinya mereka mengekspor suku cadang untuk sistem senjata asing.
Boiler kapal, menjadi perhatian jangka panjang. Semua delapan boiler baru. Tapi pekerja menemukan cacat di dalamnya. Selama perjalanannya dari Rusia ke India, mengalami gangguan boiler. Ternyata Sevmash menggunakan produk China yang berkualitas rendah. China membantah pernah mengekspor firebricks.
Masalah lain, Vikramaditya tidak memiliki system pertahanan udara aktif. Kapal ini hanya memiliki flare dan suar sistem untuk mengalihkan rudal tetapi dia tidak memiliki close-in sistem senjata seperti Phalanx Amerika.
India dapat menginstal versi lokal dari Rusia AK-630, tapi untuk bisa mengintal ke kapal harus menunggu sampai kapal di drydock lagi yang kemungkinan baru akan dilakukan pada 2017.
Sehingga saat ini Vikramadita tetap bergantung pada kapal perusak baru India INS Kolkata yang memiliki system pertahanan rudal aktif untuk melindungi rudal dan pesawat. India juga berharap besar pada kapal induk baru yang mereka bangun sendiri.