Personel 2nd Armored Cavalry Regiment Angkatan Darat Amerika menjadi salah satu pasukan garis depan ketika Amerika menginvasi Irak pada 23 Februari 1991. Setelah tiga hari pertempuran mereka tersandung dengan salah satu formasi lapis baja terbesar Irak yang kemudian dihancurkan dengan meriam, rudal TOW dan mortir dalam pertempuran yang dikenal sebagai Battle of 73 Easting. Inilah pertempuran tank terbesar terakhir dari abad ke-20.
Kapten H.R. McMaster (Sekarang Letjen), yang merupakan komandan Eagle Troop, 2nd Squadron, 2nd ACR, harfiah menulis buku tentang pertempuran tersebut.
Helikopter berdengung di atas Eagle Troop saat invasi darat Irak dimulai pada 23 Februari. Secara teori misi 2 ACR sederhana tetapi akan menantang. Mereka memotong rute mundur Irak dari Kuwait dan menghancurkan formasi lapis baja besar yang diperkirakan bersembunyi di flat gurun.
Gurun kosong bisa menyulitkan untuk navigasi karena tidak ada fitur untuk menentukan arah. Hujan lebat dan angin ribut menjadikan visibilitas terbatas.
Pasukan membuat kontak pertama, menghancurkan beberapa tank musuh. Selama beberapa hari, 2 tank dan kendaraan Skuadron melihat musuh dan kendaraan tempur dan menghancurkan mereka dengan rudal dan meriam, tetapi mereka tidak bisa menemukan divisi Garda Republik Irak.
Pada sore hari 26 Februari 1991, McMaster mendorong pasukan melalui badai pasir ketika tiba-tiba divisi tank Irak sudah di depan mata. Menemukan dirinya sudah dalam kisaran musuh, ia langsung memberi perintah untuk menembak.
Pasukan Irak sebenarnya mendapatkan posisi lebih baik karena tersembunyi dan tank-tank Amerika untuk masuk harus untuk menuruni bukit ke arah mereka. Tapi Irak telah kehilangan sebagian besar kendaraan tempur mereka hingga tidak tidak dapat memanfaatkan posisi mereka.
McMaster membuat salvo pembukaan mengatur nada pertempuran. Tembakan pertamanya menyasar dan menghancurkan sebuah HEAT tank yang meringkuk di belakang tanggul. Tembakan kedua menggunakan depleted uranium sabot shell untuk merusak sebuah tank Irak yang lain. Kkrunya kemudian menargetkan musuh ketiga, tetapi driver menyadari bahwa mereka sedang berkendara melalui ladang ranjau dan mulai mengambil tindakan mengelak.
Irak mulai membalas serangan. Dua peleton tank milik Eagle Troop mendapat jalur untuk bergabung pertarungan. Sembilan tank Amerika yang sekarang ada di posisi lebih atas dari Irak, menghancurkan T-72 dan kendaraan lapis baja musuh.
Seperti McMaster menulis dalam bukunya: Beberapa detik kejutan adalah hal yang kami butuhkan. tank dan BMP musuh (pengangkut personel lapis baja buatan Soviet) meledak jadi bola api tak terhitung banyaknya.
Kendaraan tempur Bradley bergabung dengan tank, menembakkan rudal TOW ke armor musuh dan menggunakan senjata mereka untuk mengurangi infanteri Irak. Mortir dan artileri dukungan terbuka menjadikan hujan api ke sisa pasukan Irak.
Pasukan Amerika menghancurkan 30 tank, 14 kendaraan lapis baja, dan ratusan senjata infanteri sebelum mencapai batas yang ditentukan sejak awal untuk pasukan berhenti. Tapi McMaster memerintahkan pasukan untuk terus menyerang, takut Irak akan dapat berkumpul kembali dan melancarkan serangan balik.
Pada 23 menit sejak kontak pertama, McMaster merasa aman untuk menghentikan gerak pasukannya. Pasukan lapis baja tunggal telah melumpuhkan sayap Irak dengan tidak ada satupun korban jatuh. Hanya satu tank Amerika rusak ringan.
Selama posisi itu musuh membuat beberapa upaya setengah hati menyerang tank AS, tetapi mereka dengan cepat dipukul mundur. Malam itu, AS meminta Irak untuk menyerah dan akhirnya sekitar 250 personel Irak menyerah ke Eagle Troop.