Jika anda melihat film Furious 7 yang merupakan bagian dari Fast and Foruius, ada salah satu adegan di mana Dominic Toretto dan timnya terjun dari sebuah pesawat Hercules dengan mobil mereka. Karena film, maka terlihat mobil yang membawa pengendaranya tersebut dengan mulus mendarat di tanah,dan mobil langsung melesat setelah tali parasut diputus dari jarak jauh.
Entah apakah terinspirasi oleh film tersebut, militer Rusia juga mengembangkan strategi serupa. Kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa pasukan udara Rusia berencana untuk menerjunkan kendaraan lapis baja dari pesawat dengan parasut. Sebenarnya hal ini sudah biasa dilakukan, tetapi yang berbeda, Rusia berencana akan menerjunkan kendaraan itu dengan awak berada di dalam kendaraan.
Pasukan payung Rusia bisa dikatakan unik dibandingkan dengan kekuatan sejenis di dunia karena menjadi formasi mekanik udara. Tidak seperti kebanyakan pasukan terjun payung, yang bertindak sebagai infanteri sangat ringan di lapangan, pasukan payung Rusia memiliki kendaraan tempur infanteri ringan mereka sendiri, BMD-4M.
Begitu mendarat, pasukan terjun payung naik ke atas BMD dan bergerak ke tujuan mereka. Hal ini menjadikan pasukan udara Rusia memiliki mobilitas yang tak tertandingi di lapangan dan penggunaan senapan 100 milimeter dan 30 milimeter kendaraan tersebut dalam peran dukungan tembakan.

Saat ini Angkatan Udara Rusia tengah berencana untuk menggunakan sistem parasut baru Bakhcha-UPDS multi-cupola untuk menjatuhkan BMD dengan pasukan payung ada di dalamnya. “Segera setelah mendarat, kendaraan tempur dengan pasukan yang ada di dalamnya dapat menyelesaikan misi yang ditugaskan, termasuk pertempuran dan tugas khusus. Kemampuannya untuk segera meninggalkan daerah terjun payung setelah mendarat sangat meningkatkan kemungkinan bertahannya,” lata Komandan Angkatan Udara Kolonel Jenderal Andrei Serdyukov kepada TASS.
BMD-4M menggunakan Bakhcha-UPDS bisa diterjunkan dengan membawa tujuh pasukan terjun payung. Kendaraan tersebut dimodifikasi untuk menggunakan sistem parasut baru dan kursi baru untuk penumpang dan awak di dalamnya.
Ini tentu ide dengan risiko sangat tinggi, meski memiliki manfaat besar. Pada invasi ke Panama tahun 1989, sebuah tank ringan M551 Sheridan yang diterjunkan ke negara tersebut mengalami kegagalan parasut, mengubah tank yang aslinya hampir delapan kaki hanya menjadi tiga kaki setelah membentur tanah.
Siapa pun di dalam hampir pasti akan terbunuh. Untungnya, peraturan Angkatan Darat Amerika menetapkan bahwa awak kendaraan harus melompat secara terpisah dan setelah di darat baru masuk ke kendaraan.
Jika airdrop berjalan cukup baik kru hanya harus berjalan beberapa ratus meter ke kendaraan mereka. Mereka kemudian menghapus parasut, memeriksa kerusakan kendaraan, kemudian siap menggunakan.
Pada bulan April 2016, tiga Humvee yang diterjunkan dari pesawat dalam latihan Sabre Junction 2016 juga mengalami kegagalan parasut dan menghantam bumi. Namun karena tidak ada awak di dalam kendaraan, hal tersebut tidak mengakibatkan korban manusia.
Meski ide militer Rusia ini cukup inovatif, tetapi bagaimanapun risiko tinggi tetap menghantui. Tidak ada yang pernah bisa menjami parasut bisa berkembang sepenuhnya.