Rebecca Crookshank, seorang personel wanita Royal Air Force merilis foto-foto yang mengerikan saat dia berusia 21 tahun dan menjalani “inisiasi” oleh instruktur prianya di RAF Mount Alice di Falklands. Kabar buruk ini terjadi justru di tengah upaya Inggris untuk meningkatkan jumlah personel wanitanya di militer.
Foto-foto yang dirilis Crookshank dan ditampilan media Inggris People ini memang sangat mengejutkan. Terlihat perwira senior laki-laki dengan kondisi yang benar-benar telanjang, kecuali sarung karet kuning yang menutupi alat kelamin mereka. Para instruktur itu memegang Crookshank – satu-satunya wanita di antara 28 pria yang ada di pangkalan tersebut.
Crookshank bertugas di RAF selama empat tahun setelah dia bergabung pada usia 17. Kemudian dia dikirim ke RAF Mount Alice selama empat minggu pada tahun 2001.
Sekarang dalam usianya yang sudah 36 tahun, penduduk London Utara itu mendedikasikan dirinya untuk memerangi pelecehan seksual di militer, dan telah merilis gambar untuk menjelaskan sejauh mana pelecehan tentara dan kadet wanita diberlakukan di militer Inggris.
Dia menceitakan, saat dia tiba deretan tentara pria telanjang “menyapa” nya. Dan insiden keji itu terjadi pada malam hari ketika “upacara inisiasi” berlangsung.
Ketika lebih banyak siswa perempuan tiba, dia mengklaim ada kopral yang berhubungan seks dengan siswa perempuan berusia 16 tahun. Ketika dia mengajukan keluhan resmi tentang penyalahgunaan kekuasaan semacam itu, wawancara dilakukan di kamarnya, hingga mengganggu privasi.
Dia kemudian diberi tahu jika dia diam, dia bisa terbang dengan pesawat Tornado F3. Karena tidak kuat dengan rasa jijik dia segera meninggalkan RAF.
“Perilaku menjijikkan yang saya alami pada tahun 2001 mungkin sudah lama terjadi pada beberapa orang, namun hal itu berdampak besar pada hidup saya dan saya tidak akan diam. Jika ada seorang manusia lain yang membaca ceritaku dan menemukan keberanian untuk berbicara tentang pengalaman pribadi mereka tentang pelecehan di militer atau di tempat kerja dalam hal ini, maka bersama-sama kita bisa bergerak melakukan perubahan perilaku, tidak toleransi terhadap ketidakadilan, sebuah pergeseran positif dalam menghadapi kesulitan, “kata Crookshank.
Baca juga: