
Dalam beberapa tahun terakhir terjadi penumpukan cepat kapal selam terutama di wilayah Pasifik barat. Sejumlah negara di wilayah ini berusaha untuk meningkatkan armada kapal selam mereka. Bukan hanya dalam jumlah tetapi dalam hal teknologi.
Thailand telah memutuskan untuk membeli tiga kapal selam dari China. Singapura memastikan untuk menambah dua pesanan baru kapal selam dari Jerman menjadikan total kapal yang dibeli menjadi empat unit.
Negara-negara lain juga terus berpacu. Vietnam membeli enam kapal selam Kelas Kilo Rusia yang seluruhnya telah diterima.
Singapura mengumumkan akan mengakuisisi dua kapal selam Type 218SG lagi dari Jerman untuk menambah dua kapal yang diakuisisi pada 2013. Sebelumnya negara kecil tersebut telah memesan dua kapal selam tersebut dan tengah dalam pembangunan.
Dua Type 218SG yang dipesan terakhir diharapkan menggantikan dua kapal kelas Archer milik Singapura. Acher merupakan kapal selam kelas Västergötland Swedia yang diperbaharui dan dimodernisasi secara ekstensif pada awal dekade ini.
China terus menambah armadanya. Australia, India, Pakistan, Korea Selatan dan Indonesia pun tidak mau ketinggalan dengan membangun berencana untuk memperluas dan memodernisasi armada kapal selam mereka.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan wilayah laut paling luas jelas membutuhkan banyak armada kapal selam. Jika mengacu pada Minimum Essential Force (MEF) Angkatan Laut Indonesia setidaknya harus diperkuat 10-12 kapal selam. Selain Chang Bogo, Indonesia juga berencana menambah kapal selam lagi sejauh ini masih sebatas pembicaraan dan belum mencapai titik yang pasti.