Dongfeng-26 (DF-26), sebuah rudal balistik dengan jarak menengah sampai jauh terlihat memimpin formasi parade Angkatan Rocket menandai peringatan 90 tahun Tentara Pembebasan Rakyat pada 31 Juli 2017 lalu. Apa kehebatan dari rudal ini?
Lima model rudal konvensional dan nuklir buatan China, termasuk DF-26, DF-21D, rudal jarak dekat DF-16, dan dua rudal antar benua, diperlihatkan pada parade tersebut. Yang Chengjun, seorang pakar rudal China dan ilmuwan pertahanan kuantum, mengatakan kepada Global Times formasi ini didasarkan pada tingkat ancaman dari masing-masing senjata.
DF-26 berada di paling depan menunjukkan rudal ini paling berbahaya. Menurut Yang rudal dapat menyerang target bergerak yang besar dalam rentang 4.000 kilometer.
DF-26 adalah satu-satunya rudal China yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dan konvensional, dan dapat menyerang target jarak menengah sampai menengah, memberikan kemampuan pencegahan dan serangan balik.
Yang mengatakan ini sangat penting dalam peperangan modern karena dapat menyerang target statis berukuran besar di darat dan bahkan target bergerak di perairan sejauh 4.000 kilometer.
Rudal balistik rudal berbasis kapal DF-21D, digambarkan sebagai ” pembunuh kapal induk,” mengikuti DF-26.
Rudal tersebut bisa menenggelamkan kapal induk dan sulit dicegat. Yang mengatakan kemampuan ini juga penting. Dia menambahkan bahwa rudal DF-16 yang ditingkatkan memiliki jangkauan lebih jauh dan presisi yang lebih baik.
Sementara dua rudal antar benua DF-31A berada di paling akhir dari pawai Angkatan Roket. Yang mengatakan DF-31A lebih adaptif dan cocok untuk pertempuran di medan yang kompleks dan perang di masa depan. Rudal ini melakukan debut di depan publik dalam parade militer ini.
Baca juga: