Kedutaan Besar Rusia di ibukota Suriah Damaskus diserang dengan tembakan mortir oleh kelompok bersenata pada Rabu 2 Agustus 2017.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan tidak ada ada korban jiwa dalam serangan tersebut tetapi ada kerusakan di sejumlah titik. Dijelaskakn dua mortir jatuh di wilayah kedutaan besar Rusia dengan dua lagi jatuh dekat perimeter misi.
“Kami mengecam keras serangan teroris terhadap misi diplomatik Rusia di Damaskus,” demikian bunyi pernyataan tersebut sebagaimana dilansir Sputnik.
Rusia berharap bahwa negara-negara Barat di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengomentari serangan tersebut, kata pernyataan tersebut.
Ini bukan serangan pertama misi diplomatik. Pada tanggal 16 Juli, Kedutaan Besar Rusia di Damaskus juga mendapat tembakan mortir.
Moskow saat itu menyatakan kekesalannya pada beberapa anggota Dewan Keamanan PBB yang menolak untuk menyatakan serangan terhadap kedutaan Rusia di Damaskus sebagai tindakan teroris.
“Kami menyesal telah mengatakan bahwa beberapa anggota Dewan Keamanan kembali menolak untuk mempertimbangkan draf Rusia tersebut dengan alasan yang tidak tepat karena tidak adanya bukti mengenai sifat teroris dari serangan tersebut,” kata pernyataan tersebut.