Vietnam mengutuk pembangunan dan pengelolaan bioskop China di kepulauan Paracel, yang disengketakan saat ketegangan di antara tetangga itu meningkat atas klaim tambang di perairan sengketa Laut China Selatan.
Bioskop di pulau Woody di Paracel itu, yang juga diklaim Taiwan dan Vietnam, dilengkapi dengan proyektor paling canggih, kata kantor berita China Xinhua.
“Tindakan China itu melanggar kedaulatan Vietnam atas kepulauan Hoang Sa, melanggar hukum antarbangsa dan tidak dapat mengubah kedaulatan Vietnam atas kepulauan tersebut,” kata juru bicara kementerian luar negeri Le Thi Thu Hang, menggunakan nama Vietnam untuk kepulauan itu.
“Vietnam menentangnya dan menuntut China tidak mengulangi tindakan serupa,” katanya.
Panggilan telepon ke kedutaan besar China di Vietnam untuk meminta tanggapan tidak dijawab. Pejabat kementerian luar negeri China belum dapat dimintai tanggapan.
Ketegangan di antara tetangga itu muncul kembali pada tengah Juni saat pengeboran minyak dimulai di Blok 136/3 Vietnam, yang izinnya dipegang perusahaan minyak negara Vietnam, Repsol Spanyol dan Mubadala Development Co dari Keamiran Arab Bersatu.
Blok itu terletak di dalam “garis sembilan titik” berbentuk U, yang menandai wilayah luas dakuan China di laut tersebut dan tumpang tindih dengan yang dikatakannya konsesi minyaknya.
China mendesak Vietnam menghentikan pengeboran, sementara Vietnam menyatakan negara lain harus menghormati haknya melakukan pengeboran di perairannya.
China mendaku sebagian besar wilayah kaya tambang Laut Cina Selatan, yang dilalui perdagangan sekitar 5 triliun dolar setiap tahun. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mendaku wilayah itu. China menguasai penuh Paracels pada 1974 sesudah bentrok laut dengan Vietnam.
Pulau Woody disebut China kota Sansha, pusat pemerintahannya untuk Laut Cina Selatan. Kendati China menyebutnya kota, jumlah penduduk tetap Sansha tidak lebih dari beberapa ribu orang dan banyak pulau serta terumbu bersengketa di laut tersebut tidak berpenghuni.
Baca juga: