Sebuah helikopter Black Hawk milik Amerika Serikat hard landing di Afghanistan karena mengalami kerusakan mekanis Selasa 1 Agustus 2017. Kecelakaan itu terjadi ketika pasukan Amerika Serikat membantu pasukan lokal dalam perang melawan kelompok militan.
NATO melaporkan insiden tersebut terjadi di Distrik Achin di Provinsi Nangarhar Timur. Menurut pernyataan NATO, awak helikopter selamat dan langsung dievakuasi tim penyelamat.
Dua anggota awak harus menerima perawatan karena luka ringan. NATO mengatakan bahwa insiden tersebut sedang dalam penyelidikan dan pesawat sedang diperbaiki.
Kelompok Taliban mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melepaskan tembakan ke helikopter saat pendaratan sekitar pukul 02:00, sekaligus menggagalkan upaya penyerbuan dan membunuh semua orang di pesawat. Namun pernyataan tersebut dibantah oleh NATO.
Kelompok Taliban Afghanistan terus bangkit dengan merebut sejumlah wilayah penting. Hal ini memaksa Amerika Serikat berencana untuk menambah kekuatan ke negara yang telah diteror dengan perang terpanjang di dunia setelah serbuan Amerika Serikat pada 2001.
Situasi negara tersebut semakin sulit setelah ISIS juga muncul di wilayah tersebut. Bahkan Amerika menggunakan bom konvensional terbesar yang mereka miliki dan dikenal sebagai Massive Ordinance Air Blast (MOAB) atau juga dikenal sebagai Mother of all bomb (ibu segala bom) untuk menyerang ISIS di wilayah Achin. Ini adalah pertama kalinya bom tersebut digunakan dalam perang.
Baca juga: