Kehilangan bom nuklir jelas menjadi masalah besar. Persoalannya semakin rumit ketika bom itu benar-benar tidak ketemu sehingga menjadi ancaman yang bisa membunuh kapanmu secara mengerikan.
Ini tidak mengada-ada, tetapi Amerika telah kehilangan sedikitnya tujuh bom nuklir dan tidak pernah ditemukan hingga sekarang. Atau ada yang ditemukan lokasinya tetapi tidak mungkin untuk diambil karena sulitnya medan dan tingginya risiko.
Setidaknya ada tujuh kali militer Amerika Serikat nyaris menciptakan kiamat karena bom nuklir yang dibawa pesawat mereka jatuh.
Untungnya tidak ada yang meledak dahsyat meski beberapa karena faktor keajaiban. Dan yang lebih mencemaskan dari tujuh bom nuklir yang jatuh empat di antaranya belum bisa diambil hingga saat ini dengan sejumlah alasan.
Dan inilah tujuh kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya bom nuklir Amerika dan hingga saat ini bom tersebut tidak ditemukan atau diambil.
1. Pesawat B-47 dengan 2 Kapsul Nuklir Hilang (1956)
Cerita pertama dalam daftar ini adalah yang paling paling misterius karena tidak ada tanda-tanda reruntuhan pesawat, senjata, atau awak yang pernah ditemukan.
Sebuah B-47 Stratojet dengan dua senjata nuklir lepas landas dari MacDill Air Force Base, Florida pada 10 Maret 1956 menuju ke Maroko.
Dijadwalkan pesawat melakukan dua kali pengisian bahan bakar di udara.
Pengisian bahan bakar pertama berlangsung sukses, tetapi ketika jadwal pengisian kedua datang, pesawat itu tidak pernah muncul.
Sebuah tim pencari internasional tidak menemukan apa-apa. Militer AS akhirnya mengakhiri pencarian.
2. B-47 Menjatuhkan Bom Nuklir di Georgia (1958)
Pada 5 Februari 1958 pembom B-47 meninggalkan Florida dengan senjata nuklir pada misi pelatihan simulasi pemboman kota Rusia dan penghindaran pencegat sesudah misi selesai.
Ketika di pantai Georgia pembom dan pencegat bertabrakan. Pilot interceptor bisa keluar dari pesawat sementara kru bomber berusaha untuk mendaratkan pesawat dengan membawa bom tapi gagal.
Mereka akhirnya membuang bom di atas lautan sebelum mendarat dengan aman. Bom yang hilang hanya memiliki massa subkritis uranium-235 dan tidak dapat menyebabkan ledakan nuklir.
