Badan Pertahanan Rudal atau Missile Defense Agency (MDA) dan Angkatan Darat Amerika Serikat dari Brigade Artileri Pertahanan Udara ke-11 yang berbasis di Fort Bliss, Texas sukses melakukan uji coba pencegatan rudal menggunakan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Senin 31 Juli 2017.
Rudal balistik target jarak menengah atau medium-range target ballistic missile (MRBM) diluncurkan oleh sebuah pesawat C-17 Angkatan Udara Amerika di atas Samudra Pasifik. Sistem senjata THAAD yang berada di Pacific Spaceport Complex Alaska di Kodiak, Alaska, mendeteksi, melacak kemudian mencegat target.
Uji coba, yang ditunjuk sebagai Flight Experiment THAAD (FET) -01, dilakukan untuk mengumpulkan data ancaman dari pencegat THAAD dalam penerbangan.
https://www.youtube.com/watch?v=_oGhfi6YXHI
“Selain berhasil mencegat target, data yang dikumpulkan akan memungkinkan MDA untuk meningkatkan sistem senjata THAAD, kemampuan pemodelan dan simulasi kami, dan kemampuan kita untuk tetap berada di depan ancaman yang terus berlanjut,” kata Direktur MDA Letnan Jenderal Sam Greaves.
Personel dari Brigade Artileri Pertahanan Udara ke-11 melakukan peluncuran, operasi pengendalian tembakan dan radar dengan menggunakan prosedur yang sama yang akan mereka gunakan dalam skenario tempur yang sebenarnya. Personel yang mengoperasikan peralatan tidak mengetahui kapan waktu peluncuran target sebenarnya.
Ini adalah tes kelima belas dan semuanya berlangsung sukses. Elemen THAAD menyediakan kemampuan yang dapat diangkut secara cepat dan dapat digerakkan secara cepat untuk mencegat rudal balistik di dalam atau di luar atmosfer selama fase akhir penerbangan atau terminal mereka.
THAAD benar-benar merupakan sistem senjata defensif. Sistem ini menggunakan teknologi hit-to-kill dimana energi kinetik menghancurkan target yang masuk.
Misi dari Badan Pertahanan Rudal adalah untuk mengembangkan dan menerapkan sistem pertahanan rudal balistik berlapis untuk mempertahankan Amerika Serikat, pasukan yang dikerahkan, sekutu dan teman-temannya dari serangan rudal balistik dari semua rentang dalam semua tahap penerbangan.
Tes THAAD ini dilakukan hanya dua hari setelah Korea Utara melakukan uji kedua rudal balistik antarbenua mereka. Hal ini menjadikan ancaman terhadap Amerika semakin nyata karena Pyongyang menyatakan mampu menyerang wilayah Amerika Serikat di titik manapun.