Dua Unjuk Kekuatan Militer Besar di Dua Titik Panas dan Pesan Tegas untuk Amerika

Dua Unjuk Kekuatan Militer Besar di Dua Titik Panas dan Pesan Tegas untuk Amerika

Akhir pekan kemarin diwarnai dua parade militer besar yang dilakukan oleh China dan Rusia. Dua negara yang sama-sama memiliki hubungan tidak nyaman dengan Amerika Serikat dan telah meningkatkan suhu di dua wilayah yang berbeda yakni Pasifik dan Eropa.

Di St. Petersberg, Rusia merayakan “Hari Angkatan Laut” dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Parade angkatan laut lainnya juga diadakan di pelabuhan Rusia lainnya, termasuk titik-titik panas Sevastopol, Crimea dan Tartus, Syria.

Sementara China menggelar pawai besar-besaran di pangkalan militer terpencil Zhurihe di Mongolia. Negara ini fokus untuk memamerkan kekuatan darat dan udara mereka untuk merayakan ulang tahun ke-90 Tentara Pembebasan Rakyat China.

Dalam kedua acara itu, para pemimpin negara mereka menjadi bintang pertunjukan, dengan Putin yang mengawasi perayaan di St. Petersburg dan Xi Jinping yang menggunakan pakaian militer, meski tampak kelelahan memimpin parade kekuatan militer di Zhurihe.

Hari Angkatan Laut bukanlah hal baru bagi Rusia, biasanya berlangsung pada hari Minggu terakhir di bulan Juli, namun ruang lingkup Hari Angkatan Laut ini berbeda.

Keunikan baru dari acara tahunan tersebut seharusnya menghidupkan kembali tradisi yang dimulai oleh Peter the Great pada tahun 1714. Namun kali ini Kremlin  memamerkan kekuatan angkatan laut modern mereka untuk ditunjukkan kepada dunia.

Video di St. Petersburg

https://www.youtube.com/watch?v=-VCNximJJy8

Dalam parade ini dua kapal terbesar di dunia yakni kapal selam Kelas Typhoon, Dmitry Donskoydan battlecruiser Pyotr Velikiy yang merupakan kombatan permukaan terbesar di dunia ikut tampil. Mereka digerakkan dari Laut Baretns  untuk ikut unjuk kekuatan. Keduanya adalah peninggalan nuklir dari puncak Perang Dingin.

Secara keseluruhan, sekitar 50 kapal dan kapal selam terlibat dalam parade tersebut selain juga diikuti helikopter dan pesawat sayap tetap.Sebanyak 5.000 pelaut dari Armada Baltik, Utara, Kaspia dan Laut Hitam ikut ambil bagian dalam parade di St. Petersburg.

“Angkatan Laut dan komitmen terhadap Tanah Air tidak dapat dipisahkan seperti yang biasa dikatakan oleh Admiral Nakhimov, seorang pelaut tidak memiliki jalan yang mudah dan tidak sulit, melainkan yang mulia.  Dan setiap orang yang saat ini melayani, di dalam pasukan darat dan kapal selam, di angkatan laut , dalam pertahanan pantai, dan mereka yang bekerja di industri perkapalan, semua setia pada sumpah ini. Kualitas moral dan profesional mereka yang tinggi telah dan akan tetap menjadi dasar,” kata Putin.

Sementara di  di kompleks pelatihan militer Zhurihe di Mongolia China, Tentara Pembebasan Rakyat China juga menggeber secara besar-besaran kekuatan mereka. Sebenyak 12.000 tentara, 100 pesawat dan 600 senjata berbasis senjata dipamerkan.  Mereka termasuk pesawat tempur stealth pertama China, J-20, dan rudal balistik antar-benua terbaru DF-31AG.

Tipe ini adalah evolusi yang lebih mampu dari DF-31A China, yang kemungkinan mencakup beberapa kendaraan re entry yang ditargetkan secara independen (MIRV). Beberapa rudal balistik lainnya ditampilkan begitu juga deretan peluncur pengangkut-peluncur melalui lapangan parade.

Parade militer China:

Peragaan kekuatan besar ini agak mengejutkan, setidaknya secara resmi, karena pemerintah China secara resmi mengumumkannya hanya  sehari sebelum digelarnya acara tersebut.  Parade juga  dilakukan sehari  setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal antar-benua terakhir mereka dan hanya beberapa jam setelah Presiden Trump men-tweet tentang bagaimana China hanya bicara dan tidak melakukan tindakan apa-apa untuk menyelesaikan krisis Korea.

Layaknya di negara komunis, Selama parade, Xi Jinping mengobarkan propaganda partai, dengan menyatakan:

“Pasukan di seluruh militer, Anda harus teguh dalam menegakkan prinsip dasar kepemimpinan partai absolut militer . Selalu patuhi dan ikuti pimpinan. Pergilah dan bertarung dimanapun partai menunjuk. ”

Jinping telah bekerja untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dalam upaya untuk mendapatkan masa jabatan lima tahun lainnya sebagai pejabat Partai Komunis China.

Di atas segalanya, kedua parade tersebut merupakan menjadi pengingat meningkatnya persaingan militer global. Parade tersebut menjadi pesan tegas bagi Amerika bahwa mereka bukan penguasa tunggal di dunia ini.