Kurang dari satu setengah tahun, Korea Utara beralih dari parade misil jarak jauh menjadi negara dengan kemampuan rudal balistik antarbenua. Yang lebih mengesankan lagi, hanya dalam rentang bulan Juli, Korea Utara memperkenalkan intercontinental ballistic missile (ICBM) pertama mereka ke seluruh dunia melalui peluncuran uji coba yang sukses, sekarang Pyongyang kembali menembakkan rudal jenis yang sama.
Tes kedua yang tampaknya merupakan upgrade Hwasong-14 ICBM yang terbang lebih lama, lebih tinggi, dan lebih jauh daripada uji peluncuran awal 4 Juli. Rudal mobile menempuh lintasan parabola curam hingga 2.300 mil di atas bumi. Hampir sepuluh kali tinggi orbital Stasiun Luar Angkasa Internasional. Rudal ini menempuh jarak 620 mil dan menghabiskan sekitar 47 menit di udara.
Semua statistik ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari uji Hwasong-14 pertama, dan sekarang, menurut sebagian besar catatan, Korea Utara telah memiliki kemampuan untuk menyerang sekitar setengah benua Amerika Serikat, termasuk Chicago, Denver dan Los Angeles, dengan muatan nuklir .

Perkembangan ini jauh lebih cepat dari yang diperkirakan hingga membuat banyak pihak terutama Amerika Serikat sangat cemas. Badan-badan intelijen Amerika pada awalnya sangat meremehkan orang-orang Korea Utara selama satu setengah dekade terakhir. Kini Washington harus menerima kenyataan bahwa Pyongyang benar-benar telah mengancam mereka.
Tetapi selama ini begitu banyak ancaman yang diberikan kepada Korea Utara termasuk akan melakukan serangan militer. Faktanya tidak ada satupun dari ancaman itu yang terjadi. Amerika tampaknya benar-benar berpikir sejuta kali untuk melakukan hal tersebut. Jelas sangat beda dengan apa yang Amerika lakukan pada negara-negara Timur Tengah yang tidak memiliki nuklir.
Bagi Jepang, ancaman jauh lebih nyata. Sejumlah catatan tempat penampungan bom diperintahkan oleh publik dan pemerintah Jepang bekerja untuk secara substansial meningkatkan pertahanan misilnya dan kemampuan masyarakat untuk bertahan dalam serangan gencar.
Meskipun Korea Utara sekarang memiliki rudal yang mampu dikirimkan ke daratan Amerika, masih juga ada perdebatan bahwa apakah Pyongyang memiliki kendaraan re entry dan hulu ledak yang dapat bertahan dalam perjalanan ke sasarannya.
Korea Utara mengklaim telah menguji perangkat nuklir miniatur. Korea Utara juga mengklaim bahwa mereka memiliki kendaraan re entry yang mampu menyelesaikan misi satu arah, namun banyak analis ragu dengan pernyataan Pyongyang.
Beberapa sumber menyebutkan kendaraan re entry yang digunakan untuk tes 4 Juli tersebut pecah saat masuk kembali ke atmosfir bumi. Tapi kemarin, beberapa video yang sangat menakjubkan ditangkap oleh kamera berita lokal di Pulau Hokkaido menunjukkan bahwa kendaraan re entry menyala di dekat pantai Jepang.
Faktanya adalah bahwa kemajuan rudal Korea Utara telah menakjubkan, secara kiasan dan harfiah, karena kekuatan regional dan Amerika tampaknya tidak tahu bagaimana menangani Pyongyang mengenai masalah ini.
Pemerintah Trump bisanya hanya menyalahkan China yang dia sebut tidak melakukan apapun. Rusia juga dijadikan kambing hitam. Sementara Amerika selalu melakukan respons itu-itu saja, menambah sanksi yang terbukti tidak juga meruntuhkan Korea Utara dan mengirimkan bomber untuk terbang di Semenanjung Korea yang faktanya tidak membuat Pyongyang gentar.