Kaliber Baru untuk Lapis Baja Padat
Kebutuhan untuk mengadopsi sistem artileri antipesawat baru berkaitan dengan peningkatan kekuatan helikopter militer yang dilengkapi dengan misil jelajah antitank yang kini mampu menyerang target dari jarak delapan hingga sepuluh kilometer dan akan mencapai 15 kilometer di masa mendatang.
Selain itu, peluru 23 mm dan 30 mm masih bisa menembus lapis baja helikopter serang terbaru, namun mereka tak bisa menciptakan ketebalan tembakan yang dibutuhkan, yang menjamin penghancuran misil jelajah dan antiradar, serta bom dan pesawat tanpa awak. Penggunaan senjata baru dengan kaliber 57 mm juga dapat meningkatkan jangkauan serang target, baik dari jarak maupun ketinggian.
Peningkatan kaliber meriam antipesawat akan mengurangi kapasitas pengangkutan amunisi, namun efektivitas sistem ini akan tetap tinggi, karena jumlah amunisi yang dibutuhkan untuk menghancurkan satu target akan berkurang. Kaliber tinggi yang dimiliki sistem ini membuatnya mampu menembak tak hanya target udara, tapi juga target darat jika Anda menggunakan peluru antipesawat, berdaya ledak tinggi, dan fragmentasi, serta sub-kaliber.
Karakteristik sistem baru ini sangat dirahasiakan, tapi berdasarkan sumber terbuka, diketahui bahwa senjata ini memiliki rudal jelajah yang dapat ditembakkan melalui laras senapan, yang berfungsi sebagai peluncur.
Unit baru ini juga akan dilengkapi dengan sistem optoelektronik teletermal yang menjamin efisiensi penggunaan senjata standar sistem antipesawat. Sistem ini akan menjamin penghancuran pesawat musuh pada jarak enam hingga delapan kilometer, dan pesawat tanpa awak pada jarak tiga hingga lima kilometer.
Baca juga: