Amerika: Kami akan Menghancurkan Militer Korea Utara
Jenderal Mark Milley

Amerika: Kami akan Menghancurkan Militer Korea Utara

Amerika Serikat menegaskan mereka akan “benar-benar menghancurkan” militer Korea Utara dalam sebuah perang. Hal ini harus dilakukan karena ancaman dari Pyongyang semakin berbahaya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat Jenderal Mark Milley  Kamis 27 Juli 2017. Namun dia mengakui perang di semenanjung Korea akan “sangat mematikan,” dan memunculkan korban sangat tinggi dalam  hal kehidupan manusia, infrastruktur dan dampak ekonomi.

“Perang di semenanjung Korea akan mengerikan, namun senjata nuklir yang meledak di Los Angeles akan menjadi lebih mengerikan lagi,” kata Milley dalam sebuah pidato di National Press Club di Washington, mengenai ancaman keamanan Amerika.

“Korea Utara adalah ancaman tunggal dan paling berbahaya yang dihadapi masyarakat internasional dan Amerika saat ini,” katanya. Dia menegaskan Amerika akan benar-benar menghancurkan militer Korea Utara.

Pada tahun lalu, penguasa Korea Utara Kim Jong Un telah menguji coba 28 rudal balistik, yang lebih dari ayahnya dan kakeknya selama masa pemerintahan mereka digabungkan.

Sejak peluncuran rudal pad 4 Juli 2017 yang diyakni  merupakan rudal balistik antar benua (ICBM) dengan potensi untuk mencapai Alaska, media pemerintah Korea Utara telah membicarakan kekuatan nuklir negara tersebut, yang berulang kali mengancam “serangan nuklir pre-emptive”  ka ‘jantung’ Amerika.

Milley memperingatkan bahwa, mengingat kemajuan Pyongyang dengan pengujian ICBM,  waktu untuk menghentikan Korea Utara mendapatkan senjata nuklir, semakin sempit.

“Waktu hampir habis, Korea Utara sangat berbahaya dan akan semakin berbahaya seiring berjalannya waktu,” katanya sebagaimana dilansir News Week.

Milley mengatakan dia tidak berpikir ada pilihan bagus saat mempertimbangkan langkah-langkah untuk menahan ancaman dari Korea Utara.

“Pilihan harus dibuat, dengan satu atau lain cara. Tak satu pun dari pilihan ini sangat cocok, tidak ada yang bagus. Ada konsekuensi menerima mereka dengan senjata nuklir yang bisa menyerang di Amerika Serikat, konsekuensi dari konflik bersenjata, konsekuensi dari sebuah Korea Utara yang ambruk, ” katanya.

“Tapi itu tidak membebaskan kita dari tanggung jawab pilihan Kita harus membuat keputusan yang akan memiliki konsekuensi signifikan,” tambahnya.

Baca juga:

Apa Pilihan Amerika Ketika Harus Menyerang Korea Utara?