Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) dan Kementerian Pertahanan Indonesia saat ini bersiap untuk menerima kapal selam diesel-listrik Type 209/1400 Kelas Chang Bogo pertama dari Korea Selatan. Kapal yang dibangun perusahaan pembuatan kapal dan kapal laut Korea Selatan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) tersebut nantinya akan diberi nama KRI Nagapasa.
Sebagiamana dilaporkan IHS Jane Informasi pejabat DSME, memastikan bahwa persiapan saat ini sedang dilakukan untuk upacara penyerahan. “Saat ini, Nagapasa selesai dan kapal siap untuk dikirim pada 2 Agustus 2017,” kata seorang pejabat DSME.
Nagapasa, telah diberi nomor lambung 403, merupakan bagian dari kontrak senilai US$1,1 miliar yang ditandatangani antara DSME dan pemerintah Indonesia pada bulan Desember 2011. Sehingga kontrak ini merupakan peninggalan era rezim SBY.
Kontrak tersebut dilengkapi dengan pengaturan transfer teknologi, yang akan melihat Kapal pertama dan kedua yang dibangun di Korea Selatan, sedangkan kapal ketiga akan diproduksi di pabrik pembuat kapal milik negara PT PAL di Surabaya bekerjasama dengan DSME.
Nagapasa menggusur bobot 1.280 ton saat di permukaan dan 1.400 ton saat menyelam. Kapal ini memiliki panjang 61,2 m, lebar 6,25 m, dan draft lambung 5,5 m. Kapal didukung empat mesin diesel MTU 12V493 yang mampu mendorong kapal selam mencapai kecepatan tertinggi 21,5 kt saat menyelam dan 11 kt saat di permukaan. Kapal bisa bergerak dengan rentang operasi maksimum sekitar 10.000 n mil pada 10 kt saat muncul, sesuai spesifikasi yang diberikan oleh DSME.
Dengan kedatangan KR Nagapasa maka TNI AL akan diperkuat tiga kapal selam. Dua sebelumnya adalah KRI Cakra dan KRI Nanggala. Lalu siapa Nagapasa yang digunakan untuk memberi nama kapal selam ketiga? Mari kita telusuri sejarahnya….