Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Rusia dan Turki telah menandatangani dokumen pasokan sistem pertahanan udara S-400.
“Rusia dan kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan, tanda tangan telah diajukan, kami berharap dapat melihat S-400 di negara kami dan akan melakukan produksi bersama mereka,” kata Erdogan Selasa 25 Juli 2017 sebagaimana dilaporkan TV Turki Haber7.
Triumph S-400 adalah sistem rudal permukaan ke udara mobile generasi terbaru Rusia yang bisa membawa tiga jenis rudal yang berbeda dan mampu menghancurkan target udara pada jarak pendek hingga sangat jauh.
Sehari sebelumnya Erdogan mengatakan tidak melihat alasan Amerika Serikat harus khawatir dengan rencana pembelian senjata ini. Hal ini diungkapkan Erdogan setelah pada Minggu Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat Jenderal Joseph Dunford mengatakan bahwa rencana pembelian sistem pertahanan udara S-400 Turki dari Rusia akan menjadi perhatian di Washington.
“Mengapa harus menjadi perhatian? Setiap negara harus mengambil tindakan tertentu untuk memastikan keamanannya. Sisi mana yang dapat memastikan langkah-langkah ini, itulah yang diambil. Berapa kali kita berbicara dengan Amerika, tapi tidak berhasil, jadi seperti atau tidak, kami mulai membuat rencana tentang S-400, “kata Erdogan di Ankara.
Pada 18 Juli 2017, kepala perusahaan negara Rostec Sergei Chemezov mengatakan bahwa masalah teknis kontrak untuk penyediaan sistem S-400 ke Turki telah diselesaikan dan hanya tersisa masalah administrasi.
Sampai sekarang, Rusia baru menekan kontrak untuk pengiriman sistem S-400 dengan China. Negosiasi juga dilakukan dengan India.
Baca juga:
S-400 Aktif, Amerika-Israel Batalkan Operasi Bersama di Suriah
