Sebuah helikopter Tiger milik Jerman jatuh di Mali pada Rabu 26 Juli 2017. Helikopter tersebut merupakan bagian dari misi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali.
Belum ada penjelasan rinci tentang kejadian tersebut. Juru bicara misi, Ahmad Makaila, hanya mengatakan helikopter jatuh di gurun utara Mali.
Selain itu juga belum jelas bagaimana nasib dua kru helikopter, apalagi penyebab kecelakaan. “Helikopter jatuh di wilayah Gao,” kata Ahmad Makaila sebagaimana dilaporkan Reuters.
Helikopter yang dibangun Eurocopter ini aslinya bernama EC 665. Pada awalnya, helikopter serbu ini dikembangkan dan dibuat untuk Angkatan Darat Jerman dan Angkatan Darat Prancis. Helikopter ini diproduksi dalam tiga konfigurasi, versi multi-peran dukungan serangan untuk Angkatan Darat Jerman, multi-peran tempur dan multi-peran dukungan tempur untuk Angkatan Darat Perancis.
Prototipe EC-665 Tiger diterbangkan pertama kali pada bulan April 1991. Proses produksinya dimulai pada bulan Maret 2002. Sedangkan penerbangan perdana dari hasil produksi pada Maret 2003.
Badan pesawat helikopter Tiger terbuat dari bahan yang terdiri dari 80% serat karbon yang diperkuat dengan polimer dan Kevlar, 11% aluminium, dan 6% titanium. Sedangkan rotor terbuat dari bahan serat plastic yang mampu menahan dari kerusakan akibat pertempuran dan serangan kawanan burung.
Untuk antisipasi sambaran petir serta gelombang kejut elektromagnetik, helikopter tempur ini mengandalkan lapisan tembaga / perunggu pada badan pesawat.
Eurocopter Tiger memiliki kursi tandem (2 kursi depan belakang) untuk awak. Pilot duduk di kursi depan, sedangkan operator persenjataan duduk pada kursi belakang.
Baca juga: