Tidak kurang dari 30 warga sipil tewas ketika serangan udara pimpinan Amerika menghantam sebuah penjara yang dioperasikan oleh ISIS di Kota Ar-Raqqa di bagian utara Suriah.
Radio lokal, Sham FM melaporkan serangan udara tersebut dilakukan pada Senin 24 Juli 21017. Serangan oleh koalisi pimpinan Amerika tersebut mengenai penjara itu, tempat warga sipil ditahan oleh kelompok gerilyawan ISIS di bagian tengah Kota Ar-Raqqa.
Serangan itu dilancarkan beberapa jam setelah koalisi pimpinan Amerika menyerang beberapa deerah di Kota Mayadeen di Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur. Stasiun televisi Al-Mayadeen melaporkan sepuluh orang tewas dalam peristiwa itu.
Sejak memasuki Suriah untuk memerangi ISIS pada 2014, koalisi pimpinan Amerika telah menewaskan ratusan warga sipil di berbagai daerah yang dikuasai oleh ISIS dan Suriah Timur dan Utara.
Amerika belum lama ini telah mendukung Pasukan Demokratis Suriah, pimpinan suku Kurdi, dalam desakan mereka untuk merebut Ar-Raqqa, Ibu Kota ISIS di Suriah.
Pada Minggu 24 Juli 2017 Al-Mayadeen melaporkan sebanyak 50 gerilyawan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida, tewas dalam ledakan di Kota Idlib, Suriah Utara.
Beberapa mobil, yang berisi amunisi, meledak di dekat satu pertemuan gerilyawan Front An-Nusra, dan tak ada petunjuk lebih lanjut yang menunjukkan apakah pemboman itu direncanakan atau tidak sengaja.
Mobil tersebut milik gerakan pesaing Front An-Nusra, Ahrar Ash-Sham yang kalah dominasi di Idlib. Pertempuran antar-kelompok gerilyawan tersebut telah berkecamuk baru-baru ini di Idlib, yang sebagian besar dikuasai oleh Front An-Nusra. Sementara itu Ahrar Ash-Sham mundur dari kota tersebut.