Sepasang jet tempur China melakukan pencegatan dan terbang pada jarak dekat dengan sebuah pesawat pengintai Angkatan Laut AS di atas Laut China Timur Minggu 23 Juli 2017 siang. Seperti biasa, pejabat Amerika menuduh tindakan pilot China ini berbahaya dan hampir menyebabkan tabrakan.
Menurut pejabat Amerika sebagaimana dikutip Fox News Senin 24 Juli 2017 salah satu jet J-10 China terbang di bawah pesawat mata-mata EP-3 Eries Amerika dan bermanuver dengan mendadak. Pesawat kemudian terbang 300 kaki di depan pesawat Amerika yang menaksa EP-3 melakukan tindakan mengelak untuk menghindari tabrakan.
Pejabat lain mengatakan kedua jet tempur China dipersenjatai dengan rudal udara ke udara. Kejadian tersebut terjadi kira-kira 90 mil selatan kota pelabuhan Cina Qingdao di Laut Cina Timur.

Insiden ini terjadi beberapa hari setelah perwira tertinggi Angkatan Laut Amerika, Adm John Richardson, pada hari Jumat menghubungi rekannya dari China untuk mendiskusikan langkah selanjutnya yang mungkin dilakukan dalam menekan Korea Utara.
Ini adalah interaksi tidak aman pertama antara China dan Angkatan Laut Amerika di udara dekat China sejak insiden serupa terjadi di lepas pantai Hong Kong pada akhir Mei.
Awal bulan ini, Angkatan Laut Amerika menggerakkan sebuah destroyer rudal di dekat sebuah pulau yang diperebutkan di Laut China Selatan yang diklaim oleh China. Ini adalah kedua kalinya sejak Presiden Trump memerintah, Angkatan Laut Amerika melakukan apa yang mereka sebut operasi “freedom of navigation” atau “kebebasan navigasi”.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/04/11/terungkap-kacaunya-tabrakan-ep-3e-aries-dan-jet-tempur-china/