Helm pilot tempur F-35B seharga US$400.000 atau sekitar Rp5,3 miliar (dengan kurs 2017) memiliki masalah besar. Kamera night-vision helm tidak bekerja saat tidak ada bulan.
Hal ini terungkap dari sebuah video uji terbang di kapal amfibi Amerika pada bulan November 2017 lalu. Juru bicara Program Bersama F-35 Joe DellaVedova mengatakan akan memakan waktu berbulan-bulan untuk diperbaiki masalah ini. Solusi potensial diperkirakan akan diuji pada musim gugur, katanya.
Military.com pertama kali melaporkan pada hari Rabu tentang masalah tersebut. Ketika seorang pilot uji coba F-35B mendarat di USS America pada malam yang tidak berbulan bulan November, dia tidak dapat melihat dek. Letnan Kolonel Tom Fields, Direktur Uji Komando Terbang Marinir Amerika Serikat mengatakan dalam video tersebut, jadi dia harus menebak di mana dia berada di atas kapal.
Setelah berhasil mendarat, pilot tersebut mengatakan sesuatu di sepanjang garis, “Kontrol, Anda harus memberi saya alasan kuat untuk melakukannya lagi,” kenang Fields.
Ini bukan pertama kalinya helm super mahal ini bermasalah. Pada 2016 dilaporkan helm ini sangat mengganggu ketika pilot melakukan pendaratan karena sinar hijau helm bisa membutakan pandangan.
Tampilan helm-mount memang sangat berguna karena mampu menyediakan data real-time baik informasi target maupun penerbngan, akan tetapi ambient cahaya di layar, terutama pada malam hari, mengaburkan visibilitas pilot saat berusaha mendarat.
Baca juga: