Pentagon tidak akan memberikan sisa biaya ganti operasi militer tahun 2016 sebesar hampir Rp4 triliun untuk Pakistan seperti yang dijanjikan setelah Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis mengatakan kepada Kongres Islamabad tidak melakukan tindakan yang cukup terhadap jaringan Haqqani.
“Dana tersebut tidak dapat diberikan ke Pemerintah Pakistan saat ini karena Menteri Pertahanan tidak dapat menyatakan bahwa Pakistan telah melakukan tindakan yang cukup terhadap Jaringan Haqqani sesuai persyaratan dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan TA 2016,” kata Adam Stump, juru bicara Pentagon kepada Reuters Jumat 21 Juli 2017.
Keputusan tersebut muncul saat pemerintahan Presiden Donald Trump sedang menjajaki kemungkinan tindakan lebih keras terhadap Pakistan untuk menindak militan yang meluncurkan serangan di negara tetangga Afghanistan.
“Keputusan ini tidak mengesampingkan kesimpulan dari kajian Gedung Putih mengenai strategi Asia Selatan yang masih berlangsung,” kata Stump.
Hubungan antara kedua negara telah turun dalam dekade terakhir setelah pejabat Amerika frustrasi dengan apa yang mereka anggap ketidakmauan Islamabad untuk bertindak melawan kelompok-kelompok militan seperti Taliban Afghanistan dan jaringan Haqqani.
Ini bukan pertama kalinya Pentagon memutuskan untuk tidak mengganti biaya militer. Tahun lalu, Pentagon menahan biaya penggantian sebesar US$ 300 juta. Pakistan telah diganti US$ 550 juta atau sekitar Rp7,3 triliun dari US$ 900 juta atau sekitar Rp12 triliun yang disetujui negara tersebut pada tahun fiskal 2016. Sementara US$ 300 juta atau sekitar Rp4 triliun telah diprogram ulang untuk tujuan lain. Dan US$50 juta tidak dilaporkan.
Jumlah tersebut berada di bawah Coalition Support Fund (CSF), sebuah program Departemen Pertahanan Amerika untuk mengganti biaya yang dikeluarkan sekutu dalam mendukung operasi kontra-teroris dan kontra-pemberontakan.
Baca juga: