Rusia berencana untuk menandatangani kontrak dengan Malaysia untuk memodernisasi jet tempur MiG-29 sebagai bagian dari International Aviation and Space Salon MAKS. Acara ini digelar di kota Zhukovskiy di luar Moskow 18-23 Juli 2017.
“Kami berencana untuk menyelesaikan proses yang serius seperti modernisasi jet MiG-29 Royal Malaysian Air Force. Saat ini, Panglima Angkatan Udara Malaysia ada di sini. Kami berharap semuanya akan berhasil,” kata Direktur Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC), Dmitry Shugaev Selasa 18 Juli 2017.
Sebanyak 18 jet tempur MiG-29N buatan Rusia menjadi bagian armada Royal Malaysian Air Force (RMAF) di bawah kesepakatan tahun 1993. Pada tanggal 21 Maret, seorang perwakilan dari United Aircraft Corporation (UAC) Rusia mengatakan kepada Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bahwa Rusia siap untuk memodernisasi jet tempur MiG-29N Malaysia menjadi standar MiG-29SM.
Selama ini Malaysia masih memilih untuk membeli pesawat baru untuk menggantikannya, tetapi proses inipun terkatung-katung lama karena keterbatasan dana. Bahkan kabar terakhir mereka memilih menunda pembelian jet tempur.
MiG-29SM yang diberikan untuk Myanmar merupakan versi lebih murah dibandingkan MiG-29UPG India. Standar ini memiliki kemampuan yang setara dengan MiG-29SMT yang diterbangkan Angkatan Udara Rusia.
Royal Air Force Malaysia (RMAF) memesan 16 MiG-29N dan dua pesawat MiG-29UB-N pada tahun 1994 dan menerimanya di tahun 1995-1996. Varian N memiliki kemampuan tambahan dalam hal pengisian bahan bakar di udara serta kemampuan untuk menembakkan dua rudal RVV-AE yang merupakan versi ekspor Vympel R -77 secara bersamaan untuk dua target yang berbeda.
Dari jumlah yang ada dua MiG-29 hilang karena kecelakaan tahun 1998 dan 2004 dan dari 14 armada yang tersisa tinggal 10 yang diyakini masih mampu terbang.
Baca juga: