More

    Seharga Rp2,6 Triliun, F-35 Inggris Tak Bisa Terbang dengan Benar

    on

    |

    views

    and

    comments

    Angkatan Udara Inggris atau British Royal Air Force (RAF) telah membuang-buang jutaan poundsterling (triliunan rupiah) untuk membeli jet F-35 Lightning II yang dinilai cacat sehingga tidak mungkin bisa terbang dengan benar.

    The Times melaporkan Senin 17 Julii 2017, penundaan dan pembengkakan biaya telah mendorong harga unit setiap jet menjadi sekitar £ 153 juta atau sekitar Rp2,6 triliun, jauh lebih tinggi dari harga yang sebelumnya ditawarkan  Lockheed Martin antara 77 juta sampai £ 100 juta.

    Harian Inggris tersebut memperkirakan  selain harga yang sudah terlalu tinggi, pembayar pajak juga diminta untuk membayar layanan tambahan seperti upgrade perangkat lunak, suku cadang dan “inisiatif pengurangan biaya” yang terkubur jauh di dalam kontrak Lockheed.

    Sementara menurut seorang mantan perwira senior RAF, pesawat masih menderita masalah perangkat lunak yang “benar-benar menyedihkan” dan kemunduran teknis.

    Inggris telah memesan 138 unit F-35 dengan 48 di antaranya  adalah varian F-35B, yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal.

    Namun, laporan tersebut mencatat bahwa empat dari pesawat yang dibeli sejauh ini terlalu berat dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan aman.

    Jet tempur siluman generasi kelima juga tidak mampu mentransmisikan data ke kapal Inggris atau pesawat yang lebih tua tanpa memberi tahu posisinya sendiri kepada musuh.

    Lebih penting lagi, laporan itu menambahkan sistem perangkat lunak  pesawat terbang rentan terhadap serangan cyber dan Inggris tidak akan dapat mengubah kodenya sendiri.

    Untuk mengoperasikan pesawat terbang, militer Inggris  harus menyisihkan setidaknya 400 juta poundsterling tahun ini untuk mendapatkan jaringan komputer yang dibutuhkan.

    The Times mencatat bahwa bandwidth yang lemah pada kapal perang Angkatan Laut Inggris mengancam kemampuan F-35 untuk berkomunikasi dengan pasukan darat, yang akan mengganggu salah satu misi utama pesawat tersebut.

    Jenderal Richard Barrons, yang bertanggung jawab atas jaringan informasi militer Inggris sampai tahun lalu mengatakan upgrade broadband satelit dan teknologi angkatan laut  yang dibutuhkan F-35 untuk berkomunikasi dengan aman akan memakan biaya hingga 1 miliar poundsterling.

    Baca juga:

    Jepang dan Inggris Kembangkan Super Rudal untuk F-35

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this