Pasukan Denmark akan mendapatkan pelatihan bagaimana menangani berita hoax atau informasi salah yang disebarkan Rusia sebelum dikirim untuk bergabung dengan kekuatan militer NATO di Estonia pada bulan Januari.
“Ini adalah dunia yang sama sekali baru, tentara Denmark harus sangat sadar akan hal itu, oleh karena itu saya telah berencana dengan angkatan bersenjata bahwa tentara yang dikirim pada bulan Januari dan dididik tentang bagaimana melindungi diri mereka dari informasi yang salah,” kata Menteri Pertahanan Claus Hjort Frederiksen kepada televisi DR Denmark Senin 17 Juli 2017 dan dikutip Reuters.
“Sangat mudah untuk membayangkan mereka akan terkena intimidasi dan rumor palsu,” katanya. Dia menambahkan sebanyak 200 tentara Denmark yang dikerahkan.
Pada bulan Februari, jaksa Lithuania membuka penyelidikan kriminal atas laporan palsu seorang gadis berusia 15 tahun yang diperkosa oleh tentara NATO Jerman yang menyebar dengan cepat di media sosial.
NATO menuduh Rusia berada di balik laporan palsu tersebut dan mengatakan bahwa mereka memperkirakan akan lebih banyak propaganda semacam ini di masa depan.
Baik NATO maupun Uni Eropa khawatir dengan kemampuan Rusia untuk menggunakan televisi dan internet untuk memproyeksikan apa yang mereka katakan sebagai kesalahan informasi yang disengaja. Rusia membantah terlibat dalam perang cyber yang menargetkan pemerintah atau institusi Barat.
Baca juga:
Puluhan Tahun Kanada-Denmark Berebut Pulau ini dengan Perang Botol