India menggunakan segala cara untuk bisa mendapatkan jet tempur. Setelah dikabarkan akan membeli MiG-29 bekas Malasysia, kini New Delhi telah memulai negosiasi dengan Paris untuk membeli 31 pesawat tempur yang sebelumnya digunakan oleh Angkatan Udara Perancis.
Menurut seorang pejabat tinggi Kementerian Pertahanan India Pemerintah Perancis membuat penawaran penjualan untuk pesawat tempur SEPECAT Jaguar sekitar enam bulan yang lalu, dan India secara aktif mengejar kesempatan tersebut,
Tawaran tersebut akan dibahas secara aktif saat kunjungan resmi kepala Angkatan Udara India, Kepala Marshal Udara Birender Singh Dhanoa ke Prancis 17-20 Juli 2017.
Pejabat pemerintah menolak berkomentar mengenai harga yang ditawarkan oleh Perancis jet tempur Jaguar tersebut, namun pihak India secara aktif mempertimbangkan untuk mendapatkannya setelah peremajaan yang benar.
Sebagaimana dilaporkan Defense News Senin 17 Juli 2017, selama kunjungannya, Dhanoa akan memeriksa produksi lisensi pesawat Rafale untuk India di fasilitas manufaktur Dassault Aviation dan akan menerbangkan pesawat jenis Rafale.
Kedua negara menandatangani sebuah kesepakatan antarpemerintah sebesar US $ 8,9 miliar pada 23 September 2016, di mana 36 pesawat tempur Rafale dalam kondisi jadi akan dibeli dari Dassault Aviation untuk Angkatan Udara India.
India akan menerima enam pesawat Rafale pertama pada bulan September 2019, dan pengiriman pesawat terakhir pada akhir 2022. Dassault Aviation juga akan melakukan perubahan spesifik untuk India dan memasang rudal Meteor dan Scalp generasi baru.
Sementara itu, Hindustan Aeronautics Limited milik negara India sedang melakukan proses modernisasi pesawat kembar twin Jaguar DARIN III. Sejauh ini, tiga prototip Jaguar DARIN III telah dikembangkan dan sekitar 60 pesawat Jaguar akan dimodernisasi dalam waktu tiga tahun, yang akan memberikan kehidupan operasional pesawat tersebut selama 20 tahun lagi.
HAL telah membangun 120 pesawat serangan Jaguar dalam transfer teknologi dari BAE Systems dari Inggris.
Sekitar satu dekade yang lalu, India menegosiasikan pembelian 12 pesawat Mirage 2000-5 yang digunakan dari Qatar dan 40 varian Mirage 2000 termasuk Mirage 2000-9 dari Uni Emirat Arab, namun negosiasi gagal karena harganya tidak sesuai.
Baca juga: