Hancurnya Hirosima dan Nagasaki karena bom nuklir, tidak menandai akhir proliferasi nuklir. Sebaliknya, pengembangan senjata yang sangat berbahaya ini justru semakin cepat.
Senjata nuklir telah diledakkan lebih dari 2.000 kali sejak serangan nuklir yang mengakhiri Perang Dunia II tersebut.
Perkembangan dan pengujian hulu ledak atom yang kuat telah melihat beberapa insiden paling kuat dan merusak dalam sejarah manusia yang pendek namun penuh kekerasan.
Yang paling terkenal adalah Tsar Bomba, bom hidrogen era Soviet yang diyakini sebagai senjata nuklir paling kuat yang pernah diledakkan.
Tesnya dilakukan pada tahun 1961 di atas Pulau Severny Arktik terpencil di Rusia utara yang menyebabkan asap tebal naik lebih dari 35 mil ke langit, dan akan terlihat jelas dari luar angkasa.
Setara dengan 50 megaton TNT, ledakan itu begitu kuat sehingga awak pesawat yang menjatuhkan senjatanya hanya diberi kesempatan 50 persen untuk bertahan dalam misi mereka.
Tetapi itu bukan satu-satunya perangkat nuklir yang sangat kuat yang pernah dibangun pada masa lalu. Bom nuklir Amerika yang dikenal sebagai B41. Ukurannya masih di bawah Tsar Bomba.
Senjata AS, yang dikembangkan pada tahun 1960an, adalah perangkat nuklir paling merusak di yang pernah diproduksi Washington sekaligus menjadi bom paling kuat untuk ukurannya yang pernah dibuat.
Tetapi sebagaimana ditulis Express.co.uk, meski perangkat nuklir paling kuat Amerika, B41 bukan nuklir yang tercatat paling merusak dalam uji yang pernah dilakukan Amerika. Alasannya sederhana karena senjata itu memang tidak pernah diledakkan.
Rekor kerusakan dipegang kepada Castle Bravo, tes bom hidrogen bahan bakar kering pertama yang dilakukan Amerika. Bikini Atoll di Kepulauan Marshall dipilih sebagai lokasi uji coba pada tahun 1954.

Bom itu dua kali lebih kuat dari perkiraan insinyur Amerika dan menyebabkan kontaminasi radioaktif terburuk di Amerika.
Meskipun senjata sangat ganas, penduduk pulau tidak dievakuasi sampai tiga hari setelah tes tersebut dan banyak yang menderita penyakit radiasi parah.
Senjata paling kuat yang saat ini ada di gudang senjata AS adalah bom B83, yang pertama kali diuji pada tahun 1984 dan terus disimpan di arsenal Pentagon. Amerika memiliki 7.250 stoke senjata nuklir sementara Rusia menyimpan 7.500. Inggris punya 215, Prancis memiliki 300 dan China memiliki 260.
Israel, India dan Pakistan juga membanggakan sebuah persenjataan nuklir sementara Korea Utara dengan cepat juga mengembangkan hulu ledak yang dapat dipasang ke rudal balistik antar benua.