Iran dilaporkan sedang membangun rudal balistik jarak jauh baru di sebuah pabrik senjata Suriah yang diidentifikasi oleh Amerika Serikat sebagai pengembangan persenjataan non-konvensional. Menurut laporan Rusia dan Korea Utara dituduh membantu usaha tersebut.
Situs berita oposisi Suriah Zamanalwsl.net baru-baru ini menerbitkan banyak laporan dan gambar sebuah pabrik senjata di Suriah yang diklaim berada di bawah kendali langsung Iran.
Laporan tersebut tampaknya mengkonfirmasi artikel berita terbaru lainnya yang mengindikasikan bahwa Iran telah mulai memproduksi teknologi rudal canggih di Suriah dengan izin dari Presiden Bashar al-Assad.
Laporan tersebut mengklaim bahwa Iran sedang membangun rudal balistik jarak jauh di sebuah pabrik yang beroperasi di bawah Pusat Penelitian dan Penelitian Ilmiah Suriah. Lembaga ini disebut Amerika Serikat sebagai agen pemerintah utama di balik pembuatan senjata non- konvensional , termasuk senjata kimia.
Assad dilaporkan telah mengunjungi pabrik tersebut baru-baru ini, di mana dia bertemu dengan ahli senjata Iran dan Suriah.
“Fasilitas ini memproduksi rudal jarak jauh serta rudal balistik M600, yang merupakan versi dari rudal Fateh 110,” menurut laporan MEMRI yang dikutip Washington Free Beacon pada 12 Juli 2017.
“Fasilitas ini memiliki cabang di provinsi Hama barat yang memproduksi bahan kimia, dan bahwa ada pangkalan militer Rusia di wilayah tersebut, tempat petugas Korea Utara pernah bertugas.”
Baca juga: