Bandara internasional Benghazi dibuka kembali secara resmi untuk penerbangan komersial pada hari Sabtu 15 Juli 2017 setelah penutupan tiga tahun karena pertempuran berkecamuk di kota tersebut.
Penerbangan pertama yang keluar dari Bandara Benina menuju ibu kota, Tripoli, ke Amman, Yordania, dan ke kota Kufra di Libya tenggara. Penerbangan juga dijadwalkan ke dan dari Tunis, Istanbul, Alexandria, dan kota Zintan, Libya barat.
Reuters melaporkan penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua perusahaan milik negara, Libyan Airlines dan Afriqiyah Airways.
Benina berada di sebelah timur Benghazi, kota terbesar kedua Libya, di mana pertempuran meningkat pada musim panas 2014 ketika pasukan yang setia kepada komandan yang berbasis di Timur Khalifa Haftar melancarkan sebuah kampanye militer melawan kelompok Islam dan lawan-lawan lainnya.
Awal bulan ini, Haftar menyatakan kemenangan dalam kampanye tersebut saat pasukannya melawan saingannya di pusat kota terakhir mereka.
Wisatawan dan staf bandara mengungkapkan rasa lega karena tidak lagi harus melakukan perjalanan ke bandara Labraq, empat jam perjalanan ke timur Benghazi, yang telah menggantikan Benina sebagai bandara utama di bagian timur negara tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa penerbangan resmi dan kargo telah terbang dari Benina. Ada juga bandara militer di Benina, yang terus beroperasi sepanjang konflik karena pasukan Haftar menargetkan saingan mereka dengan serangan udara.
Bandara internasional Tripoli mengalami kerusakan parah pada pertempuran pada tahun 2014, dan penerbangan sejak dioperasikan dari bandara Mitiga yang lebih kecil di dekat pusat ibukota.
Baca juga:
Di Libya, Anda Bisa Beli Senjata Anti-Pesawat Lewat Facebook