Angkatan Laut India menuntut Rusia untuk memperkuat jet tempur MiG-29K yang mereka beli. Pesawat ini dianggap terlalu rapuh untuk operasi dari kapal induk.
“Pesawat perlu dibuat lebih tahan lama karena sangat sering setelah pendaratan, pengaturan pesawat berubah dan harus diatur ulang,” kata sumber di Angkatan Laut India sebagaimana dikutip Daily Mail Minggu 16 Juli 2017.
Angkatan Laut India saat ini mengoperasikan MiG-29K dari pangkalan udara Goa serta kapal induk INS Vikramaditya.
Setelah mempensiun pesawat Sea Harrier, pesawat tersebut menjadi satu-satunya pesawat tempur yang dioperasionalkan Angkatan Laut.
India telah mengatasi masalah ini dengan pihak Rusia yang telah mengirim tim teknis mereka untuk mencari masalah dan menemukan solusinya, karena pesawat tersebut masih dalam masa garansi.
“Masalahnya telah ditangani oleh orang-orang Rusia di tingkat senior karena India dan Rusia membahas hubungan militer dan isu-isu mereka di beberapa forum termasuk tingkat kepala negara,” kata sumber tersebut.
Pesawat tempur angkatan laut harus sangat tangguh karena mereka mendarat dengan keras di dek kapal induk dan harus mempertahankan kecepatan tinggi agar siap lepas landas jika mereka gagal mengaitkan kawat ke kabel pendaratan.
Pesawat tempur ini telah menghadapi kekurangan operasional untuk waktu yang lama karena cacat pada mesin, badan pesawat terbang dan sistem fly-by-wire yang menyebabkan ketersediaan operasi yang sangat rendah. Hal ini ditunjukkan oleh Comptroller dan Auditor General (GAG) dalam laporannya tahun lalu.
“MiG-29K, yang merupakan pesawat multi peran multi-peran dan andalan pertahanan udara armada integral, penuh dengan masalah yang berkaitan dengan badan pesawat, sistem RD MK-33 dan sistem fly-bywire,’ kata CAG.
Kemampuan layanan pesawat tempur rendah, berkisar antara 15,93 persen hingga 37,63 persen dan MiG-29KUB mulai dari 21,30 persen sampai 47,14 persen.
Auditor juga mencatat bahwa masa pakai pesawat adalah 6.000 jam atau 25 tahun (mana yang lebih dulu) dan dengan masalah yang dihadapi MiG-29K / KUB, umur operasional pesawat yang telah dikirimkan akan berkurang.
India memesan 45 MiG-29K dan peralatan dalam dua perintah terpisah yakni pada tahun 2004 dan 2010 – dari Rusia. Pesawat ini adalah platform tempur utama di INS Viramaditya, satu-satunya kapal induk operasional negara yang dilantik pada tahun 2014.
Pesawat MiG-29K juga diharapkan bisa melayani kapal induk INS Vikrant yang dibangun sendiri oleh India yang masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan akan dilantik paling cepat 2023.
Baca juga:
MiG-29K Jatuh di Mediterania Diduga Karena Kehabisan Bahan Bakar, Kok Bisa?