Dalam Seminggu, Jet Tempur dan Bomber Muter-Muter Jauh dari Rumah
Bomber H-6K

Dalam Seminggu, Jet Tempur dan Bomber Muter-Muter Jauh dari Rumah

Angkatan Udara China pada  Sabtu 15 Juli 2017 mengatakan bahwa pesawat tempur dan pembomnya melakukan latihan jarak jauh  di atas laut minggu ini. Penerbangan  termasuk terbang di dekat Jepang dan Taiwan dalam apa yang dikatakannya adalah sebuah uji kemampuan untuk beroperasi di atas laut.

Dalam sebuah pernyataan di microblog resminya, Angkatan Udara China mengatakan bahwa pesawatnya telah terbang melalui Selat Miyako – yang terletak di antara dua pulau selatan Jepang – dan Saluran Bashi yang memisahkan Taiwan dan Filipina.

“Angkatan udara China selama seminggu terakhir melakukan banyak latihan di luar laut, dengan pembom H-6K dan banyak jenis pesawat terbang lainnya melalui Kanal Bashi dan Selat Miyako, untuk menguji kemampuan tempur sesungguhnya di atas laut,” katanya sebagaimana dilansir Reuters.

Pernyataan itu juga mengatakan latihan tersebut merupakan bagian dari latihan rutin yang direncanakan tahun ini, sesuai dengan hukum dan praktik internasional dan tidak ditujukan ke negara tertentu, angkatan udara menambahkan. Latihan semacam itu juga akan terus berlanjut.

Kementerian Pertahanan China pada hari Jumat mengatakan kepada Jepang untuk  terbiasa dengan kehadiran  pesawat tempur China di dekat perbatasan.

China telah semakin menegaskan dirinya dalam sengketa teritorial di Laut China Selatan dan Timur. Beijing juga khawatir dengan Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai miliknya sendiri namun dijalankan oleh pemerintah China khawatir berniat untuk mandiri.

Beijing tidak pernah mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan ke kendalinya  dan telah memperingatkan bahwa setiap langkah menuju kemerdekaan  dapat memicu sebuah respons bersenjata.

China berada di tengah program modernisasi militer yang ambisius, termasuk membangun kapal induk dan mengembangkan jet tempur siluman, untuk memberikan kemampuan memproyeksikan kekuatan jauh dari pantainya.

Baca juga:

Amerika Harus Cermati Pembom H-6K China