Citra termal dari situs nuklir utama Korea Utara menunjukkan Pyongyang mungkin memiliki plutonium lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Bahan ini tentu saja dapat digunakan untuk memperbesar persediaan senjata nuklirnya.
Dugaan ini disampaikan 38 North, sebuah proyek pemantauan Korea Utara yang berbasis di Washington, didasarkan pada citra satelit laboratorium radiokimia di pabrik nuklir Yongbyon dari bulan September sampai akhir Juni.
Kelompok pemikir tersebut mengatakan bahwa gambar fasilitas pengayaan uranium di Yongbyon juga dapat mengindikasikan pengoperasian alat sentrifugal yang dapat digunakan untuk meningkatkan stok uranium yang diperkaya Korea Utara dan menjadi sumber bahan bakar bom lainnya.
“Ada tanda-tanda aktivitas sekuensial setidaknya di Reaktor Air Terang Korut yang bisa menjadi perhatian,” kata 38 North Jumat 14 Juli 2017 sebagaimana dikutip Business Insider dari Reuters.
Gambar laboratorium radiokimia menunjukkan bahwa setidaknya ada dua siklus pemrosesan ulang yang sebelumnya tidak diketahui yang bertujuan untuk memproduksi ” plutonium yang belum ditentukan jumlahnya, yang selanjutnya dapat meningkatkan cadangan senjata nuklir Korea Utara.”
Tidak jelas apakah aktivitas termal yang terdeteksi di pabrik uranium adalah hasil operasi atau perawatan centrifuge.
Dikatakan pola termal pada fasilitas produksi isotop / tritium menunjukkan tidak beroperasi dan karenanya tidak menghasilkan tritium, sebuah isotop penting digunakan untuk menghasilkan tenaga dan senjata hidrogen.
Korea Utara memproduksi bom atom menggunakan uranium dan plutonium dan telah menguji lima bom nuklir. Pejabat dan ahli mengatakan bahwa mereka dapat melakukan tes keenam setiap saat.
Pyongyang mengatakan tes terakhirnya pada bulan Januari 2016 adalah sebuah bom hidrogen, namun beberapa ahli masih ragu dengan klaim tersebut.
Korea Utara telah bekerja untuk mengembangkan rudal nuklir yang mampu menyerang Amerika Serikat dan pekan lalu untuk pertama kalinya menguji rudal balistik antarbenua, yang menurut para ahli dapat menyerang Alaska dan sebagian wilayah Pasifik Pasifik Amerika Serikat.
Para ahli di 38 North memperkirakan pada bulan April bahwa Korea Utara dapat memiliki sebanyak 20 bom nuklir dan bisa menghasilkan satu setiap bulannya.
Sebuah laporan oleh ahli nuklir yang berbasis di Amerika, Siegfried Hecker yang diterbitkan 38 North pada September lalu memperkirakan bahwa Korea Utara memiliki tumpukan plutonium 32-54 kg (70 sampai 119 pon), cukup untuk enam sampai delapan bom.
Baca juga:
Ini Cara Membuat Bom Hidrogen? Silahkan Mencoba (Kalau Bisa)