Amerika Serikat dan Australia telah menyelesaikan serangkaian penerbangan uji hipersonik yang dilakukan secara rahasia di area uji coba Woomera di Australia Selatan.
Departemen Pertahanan Australia dalam sebuah pernyataan mengatakan tes dilakukan di bawah naungan program Hypersonic International Flight Research Experimentation (HiFIRE).
Dalam pernyataan tersebut, menteri pertahanan Marise Payne mengucapkan selamat kepada Defence Science and Technology Group (DST) Australia dan US Air Force Research Laboratory (AFRL) karena uji penerbangan hipersonik sukses dilakukan di Woomera.
Dia mengatakan bahwa tes tersebut telah mencapai “tonggak penting, termasuk perancangan perakitan dan pengujian pra-penerbangan terhadap kendaraan hipersonik dan desain sistem avionik dan kontrol yang kompleks.”
Dia mengatakan Canberra dan Washington DC menyusun rencana untuk bekerja sama dalam mengembangkan kendaraan hipersonik di masa depan.
Australia juga mengucapkan terima kasih kepada Boeing, BAE Systems, dan University of Queensland sebagai mitra dalam program ini.
FlightGlobal meminta rincian dari pihak-pihak yang terlibat dalam tes terakhir, seperti kecepatan yang dicapai dan jarak yang ditempuh, namun informasi ini tidak diumumkan.
Sebelumnya HiFIRE telah mencapai kecepatan Mach 7.5. Tes tersebut melibatkan peluncuran kendaraan yang mencakup inlet hipersonik, cumbustor scramjet (melalui mana udara mengalir pada kecepatan supersonik) dan nosel. Ini juga membawa instrumen untuk mengirimkan data uji ke peneliti di lapangan.
Boeing menolak berkomentar mengenai peluncuran tersebut, namun BAE Systems Australia mengeluarkan sebuah pernyataan.
“Kami senang untuk mendukung DST dengan uji coba penerbangan yang sukses, yang paling kompleks dari semua penerbangan HIFiRE yang dilakukan sampai saat ini, untuk memajukan pemahaman ilmiah mendasar tentang penerbangan hipersonik. Uji coba penerbangan ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam membuktikan teknologi ini dan meningkatkan jangkauan kami. Pemahaman kolektif tentang bagaimana hal itu dapat digunakan di berbagai aplikasi. ”
Kecepatan hipersonik didefinisikan sebagai kecepatan di atas M5.5. Salah satu aplikasi yang jelas untuk teknologi ini adalah inisiatif Prompt Global Strike (PGS) Amerika yang bertujuan untuk mengembangkan senjata konvensional hipersonik presisi dipandu yang dapat digunakan di manapun di dunia dalam waktu satu jam.
Baca juga:
AS Bergegas Siapkan Penangkal Rudal Hipersonik Rusia dan China