Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) mengerahkan tiga jet tempur Su-27/30 untuk menggelar operasi pengamanan wilayah Ambalat di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Pesawat tempur buatan Rusia itu akan disiagakan selama satu bulan di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara.
Komandan Lanud Tarakan, Kolonel Pnb Didik Krisyanto mengungkapkan, selama satu bulan pesawat Sukhoi akan berpatroli di Ambalat untuk melihat dan memastikan tidak terjadinya pelanggaran di wilayah Indonesia. Hal itu termasuk mengantisipasi kemungkinan masuknya gerakan ISIS dari Filipina ke wilayah Indonesia.
“Sebanyak 3 pesawat Sukhoi itu akan terbang atau beroperasi selama 4 jam dalam 2 periode, areanya hanya di wilayah Ambalat. Ini rutin dilaksanakan dengan tujuan memastikan tidak adanya pelanggaran wilayah, khususnya perbatasan RI-Malaysia yang ada di provinsi Kalimantan Utara,” ungkapnya, Kamis 13 Juli 2017
Dijelaskannya, ketiga pesawat Sukhoi Skuadron Udara 11 Wing 5 itu berasal dari Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel yang dipimpin oleh Letkol Pnb David Ali Hamzah.
Pesawat tempur pemukul ini pada Maritime Command Center (MCC) ketiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Filipina juga dilibatkan kegiatan pengamanan perairan Sulu, Filipina.