Ketika Korea Utara menguji balistik antarbenua pertama yang sukses pada tanggal 4 Juli, pasukan Amerika sebenarnya memiliki kesempatan untuk menembak atau membunuh Kim Jong un, tetapi tidak melakukannya
Konsultan Strat For Asia Pasifik Rodger Baker mengatakan kepada Business Insider selama peluncuran, Kim dilaporkan berkeliaran di dekat rudal sambil merokok selama lebih dari satu jam,
The Diplomat melaporkan hal itu, memberi kesempatan kepada agen militer dan intelijen Ameriia untuk membunuhnya.
Baker menjelaskan militer Amerika umumnya tahu kapan tes rudal Korea Utara akan terjadi, namun tentu saja tidak melancarkan serangan pre-emptive untuk menghentikannya.
Tapi “tidak biasa” bahwa Ameriia akan membiarkan informasi bahwa Kim sebenarnya mudah dieliminasi, tetapi ternyata tidak dilakukan.
Konsultan tersebut yakin kemungkinan Washington membiarkan informasi tersebut bocor untuk menunjukkan bahwa mereka tidak ingin membunuh Kim pada kesempatan apapun, dengan harapan bahwa hal itu dapat membujuk Korea Utara untuk memperlambat laju rudal balistiknya dan pengembangan program nuklir
Tapi informasi itu bisa bekerja dengan dua cara yakni ini juga menunjukkan bahwa Kim rentan.
“Jika program dilanjutkan, kita bisa menyerang Korea Utara dan Kim,” Baked menjelaskan.
Kapan pun rudal diluncurkan, video hampir selalu menunjukkan pemimpin Korea Utara menonton di tempat, menurut Business Insider.
Kim telah menjadi semakin paranoid tentang kemungkinan dinas intelijen AS atau pasukan khusus yang membunuhya.
Kim dilaporkan hanya melakukan perjalanan malam hari dan menggunakan beberapa kendaraan untuk membingungkan siapapun yang akan membunuhnya