Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah sukses menguji sistem pertahanan rudal THAAD dengan menembak jatuh sebuah rudal balistik jarak menengah atau intermediate-range ballistic missile (IRBM).
Tes tersebut merupakan yang pertama kalinya dari Sistem Terminal High Altitude Area Defense untuk melawan IRBM yang masuk, yang menurut para ahli merupakan target yang lebih cepat dan lebih sulit untuk dicapai daripada rudal jarak pendek.
Badan Pertahanan Rudal Amerika mengatakan Selasa 11 Juli 2017 bahwa IRBM dirancang untuk berperilaku serupa dengan jenis rudal yang dapat mengancam Amerika Serikat.
“Demonstrasi yang sukses terhadap THAAD terhadap ancaman IRBM memperkuat kemampuan defensif negara untuk menghadapi ancaman rudal di Korea Utara dan negara-negara lain,” kata Badan Pertahanan Rudal dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters Selasa.
Amerika Serikat telah menempatkan THAAD di Guam dan Korea Selatan untuk membantu mencegah ancaman dari Korea Utara. Sistem pertahanan rudal berbasis darat, THAAD dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik jarak pendek, menengah dan jauh.
Badan Pertahanan Rudal menambahkan dalam tes terakhir, sebuah THAAD di Kodiak, Alaska, mencegat target rudal balistik yang diluncurkan dari pesawat C-17 yang terbang ke utara Hawaii.
Kesuksesan ini menjadikan THAAD mempertahankan track record 100 persen dari 14 pengujian pencegatan yang dimulai lebih dari satu dekade yang lalu.
Lockheed Martin Corp (LMT.N), kontraktor utama untuk sistem THAAD, mengatakan bahwa mereka dapat mencegat rudal yang masuk baik di dalam maupun di luar atmosfer bumi.
Tingkat keberhasilan THAAD dalam pengujian jauh lebih tinggi daripada sistem Ground-based Midcourse Defense (GMD) yang dirancang untuk menembak jatuh sebuah ICBM menuju daratan Amerika.
Sistem GMD hanya memiliki tingkat keberhasilan 55 persen selama masa program berlangsung. Namun para pendukung program mengatakan teknologi tersebut telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir.
Sistem GMD berhasil menembak tiruan ICBM Korea Utara yang masuk dalam sebuah tes di bulan Mei. Hal itu membuat Pentagon meningkatkan penilaian kemampuan Amerika Serikat untuk mempertahankan diri terhadap sejumlah kecil ICBM, menurut sebuah memo internal yang dilihat oleh Reuters.
Badan Pertahanan Rudal mengatakan kepada Kongres pada bulan Juni bahwa pihaknya merencanakan untuk mengirim 52 pencegat THAAD ke Angkatan Darat Amerika antara Oktober 2017 dan September 2018, sehingga total pengiriman menjadi 210 sejak Mei 2011.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/05/29/tidak-hanya-thaad-inilah-4-cara-lain-amerika-mencegat-rudal-lawan/