
Persenjataan Kelas Qing adalah pasangan yang tidak konvensional dari tabung torpedo tunggal standar 533 milimeter dengan tabung ekstra besar 650 milimeter. Type 032 juga memiliki fasilitas untuk menampung dan menyebarkan hingga 50 personil pasukan khusus, fitur yang semakin umum di kapal selam modern.
Hanya saja Hal Type 032 memiliki sejumlah kekurangan. Kapal selam ini cukup lambat dengan kecepatan maksimum di dalam air adalah 16 mil per jam atau hampir setengah dari kemampuan kapal selam Kelas Virgnia Amerika Serikat.
Kedalaman menyelam maksimum dilaporkan 160-200 meter yang juga kurang dari setengah kemampuan kapal selam modern.
Dengan kelemahan ini banyak memperkirakan Kelas Qing memang tidak dirancang untuk masuk dalam pertarungan. Kapal selam ini dibangun dimksudkan sebagai platform murah untuk pengujian rudal untuk mengganti kapal selam era 60-an Type 031 Kelas Golf yang digunakan untuk menguji rudal balistik JL-2.
Dengan kemampuan membawa 88 awak, Type-032 juga dapat membawa tambahan seratus “ilmuwan dan teknisi.” Kapal selam ini dilaporkan juga telah digunakan untuk menguji rudal permukaan ke udara kapal selam dan pod penyelamatan untuk melarikan diri di dalam air. Beberapa memperkirakan kapal selam ini juga untuk menyebarkan drone bawah air.
Namun, laporan 2011 mengklaim bahwa China akan menjual enam kapal selam Type 032 ke Pakistan. Kedua negara ini beraliansi untuk menentang India. China menyadari potensi India untuk menjadi adidaya di masa depan dan memperkuat Pakistan memiliki nilai strategis tinggi untuk membentengi wilayahnya.
Baru-baru ini, tepatnya pada bulan Oktober, Beijing menegaskan mereka akan menjual delapan kapal selam Project S-26 dan Projet S-30 senilai US$ 4-5 miliar yang kira-kira setara dengan harga dua kapal selam nuklir. Empat kapal akan dibangun di China dan sisanya akan dibangun di Karachi, Pakistan. Pengiriman kapal selam pertama akan dilakukan pada 2020 dan kapal terakhir pada 2028.
- Baca juga: 4 Senjata China Yang Harus Ditakuti US Navy
Namun, National Interest menyebutkan tidak jelas jenis kapal selam apa yang dibangun untuk Pakistan. Beberapa laporan resmi muncul menyatakan bahwa kapal selam ini adalah turunan dari Type-032, tetapi kebanyakan ahli percaya bahwa mereka bukan versi kapal selam kelas Yuan.
Namun, beberapa deskripsi dari S-30 menyiratkan itu didasarkan pada Type-032, dengan dimaksudkan untuk bisa membawa rudal jelajah Babur berkemampuan nuklir yang dibangun Pakistan dikembangkan serta mempertahankan dua tabung SLBM.
Kapal selam nuklir masih memiliki keunggulan dibandingkan kapal selam diesel bertenaga AIP. Patroli pencegahan cenderung bisa berlangsung lebih panjang, dengan daya tahan tiga sampai empat bulan masih bisa dengan mudah mengalahkan kapal selam bertenaga Stirling dengan kemampuan menyelam 30 hari.
Meskipun kemampuan untuk menyelam selama berbulan-bulan tidak terlalu penting untuk kapal selam pertahanan pesisir, kapal selam nuklir juga dapat mempertahankan kecepatan di bawah air yang lebih tinggi dalam jarak jauh
Namun, sebagian besar angkatan laut di seluruh dunia tidak seperti Amerika Serikat, yang mengopeasikan kapal selam ribuan mil di seluruh Atlantik dan Pasifik. Negara-negara seperti China, Pakistan atau, mungkin Iran atau Arab Saudi, memiliki kepentingan keamanan laut lebih dekat dari rumah dan tidak perlu kapal selam mereka untuk menyeberangi lautan yang luas.
Terutama untuk negara-negara seperti Pakistan dengan akses ke senjata nuklir, kapal selam diesel bersenjata rudal bisa menawarkan cara yang terjangkau untuk memiliki kemampuan serangan balasan nuklir yang akan tetap sangat sulit untuk dilawan dan berpotensi memulai tren baru dalam proliferasi nuklir.
Baca juga: