Tahun-tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II ketegangan masih terjadi di banyak wilayah dunia. Salah satunya ketegangan politik antara Italia dan Yugoslavia yang bersumber masalah perbatasan dan diikuti dengan penyebaran kekuatan militer masing-masing negara di area konflik.
Di bagian lain negara-negara adikuasa baru juga terus meningkatkan pengaruh mereka agar mendapat dukungan maksimum dari negara lain. Amerika misalnya, setelah akhir Perang Dunia II banyak pesawat C -47 milik Angkatan Udara yang terbang ke Berlin serta daerah lain untuk membawa pasokan ke negara-negara sekutu .
Secara khusus, sejak 1946, C – 47A milik Angkatan Udara AS membuat beberapa penerbangan transportasi reguler antara Wien dan Udine. Dan untuk menghindari rute panjang sudah menjadi kebiasaan mereka melintas melalui wilayah udara Yugoslavia.

Melihat hal ini Presiden Yugoslavia, Tito tak mau tinggal diam dan memerintahkan penguatan angkatan udara yang berpusat di di bandara Lubiana – Polje. Secara rutin mereka menyebarkan Divisi ke-3 Aerial dilengkapi dengan pesawat Yak – 3 Rusia untuk melakukan operasi udara.
Tidak menunggu waktu lama hingga akhirnya muncul insiden. Salah satu yang paling signifikan terjadi pada bulan Juli 1946 ketika dua fighter Yugoslavia mencegat C – 47 Amerika yang berhasil menghindari kontak dengan menghilang dalam awan tebal. Kejadian lain Douglas C – 47 juga milik Amerika ditembak jatuh pada 9 Agustus di atas wilayah udara Slovenia oleh pilot Dragomir Zacevic. Untungnya pilot mampu melakukan pendaratan darurat di Bandara Belgrade. Empat awak dan 10 penumpangnya selamat.
Sepuluh hari setelah kejadian itu kemudian yang lebih buruk terjadi. Letnan Mirolad Knezev dan Vladimir Vodopivec bertugas di lapangan udara Radovljca segera bergegas ketika terdengar suara siriene tanda bahaya.
Mereka segera menerbangkan dan memacu Yak-3 dengan kecepatan maksimum untuk segera mencegat Douglas C – 47. Pesawat itupun ditembak hingga terbakar dan jatuh menewaskan semua awak kapal : Harold Schreiber , Glen Freestone , Richard Claeys , Matius Comko dan Chester L. Low.