Lockheed Martin F-22 Raptor dan Boeing F / A-18E / F adalah dua platform andalan udara Amerika yang semakin menua dan perlu diganti di pertengahan 2030. Selain itu, Angkatan Udara AS juga harus menggantikan F-15C Eagle yang seharusnya telah digantikan oleh Raptor sampai program ini dihentikan secara premature.
Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika masih terus bekerja untuk mencari pengganti masing-masing pesawat ini. Angkatan Laut mengusung program F / A-XX. Sementara USAF menempuh jalan Next Gen Air Dominance (NGAD) yang sebelumnya dikenal sebagai program FX.
Tapi tampak jelas bahwa Pentagon telah belajar banyak dari program rumit F-35 Joint Strike Fighter yang memunculkan banyak masalah. Baik F / A-XX dan NGAD kemungkinan akan menjadi program terpisah tetapi dengan berbagi teknologi.
Perbedaan antara misi utama dan ancaman kemungkinan akan mendorong perbedaan yang signifikan antara F / A-XX dan program FX serta sistem lama dari F-22 dan F-35.
F / A-XX dan FX memang masih dalam pembentukan konsep dan akan menjadi pesawat generasi keenam pertama Amerika dan mungkin di dunia. Dan ada lima hal yang harus diperhatikan Amerika untuk membangun dua pesawat ini.
1. US NAVY dan USAF Butuh Desain Berbeda
US NAVY dan USAF Butuh Desain Berbeda
Salah satu kegagalan mendasar dari program F-35 berasal dari ketentuan Pentagon bahwa satu pesawat akan cocok untuk semua. Bahkan pada tahun 1994 Pentagon tahu bahwa satu konsep untuk semua jet tempur adalah cacat yang mendasar.
Mark Lorell dari RAND Corps menulis beberapa waktu silam , “Tinjuan Defense Science Board (DSB) Task Force sudah sangat memperingatkan terhadap pengembangan pesawat tunggal ditujukan untuk kepentingan bersama. DSB menyadari bahwa satu konsep pesawat tidak bisa memenuhi kebutuhan Angkatan Laut dan Angkatan Udara.”
“Dengan demikian, DSB khusus merekomendasikan bahwa Pentagon harus mempertimbangkan dua airframes yang berbeda, dengan konsep umum seperti mesin (atau inti mesin), arsitektur avionik, senjata dan proses manufaktur sama untuk membuat produksi yang efisien dari dua pesawat yang berbeda.”
Dengan demikian, kali ini Angkatan Laut dan Angkatan Udara harus mengembangkan pesawat terpisah dengan memanfaatkan sebanyak mungkin teknologi yang sama.
Hal ini terutama pada mesin, yang sejauh ini merupakan komponen yang paling sulit dan mahal dari setiap desain pesawat baru. Angkatan Laut dan Angkatan Udara harus sepenuhnya memanfaatkan keuntungan dari teknologi Adaptive atau variable cycle engines.
2. Beroperasi di Wilayah Luas
Beroperasi di Wilayah Luas
Adaptive atau variable cycle engines sangat penting untuk memperluas jangkauan pesawat tempur. Hal ini sangat penting karena Amerika Serikat di masa depan sepertinya harus bergeser ke teater Pasifik yang akan sangat penting dan luas.
Untuk motor berukuran sama, mesin adaptive atau variable cycle engines akan dapat memberikan dorongan 10% lebih tinggi, konsumsi bahan bakar 25% lebih sedikit dan 30% rentang lebih lama.
Mesin jet adaptif menyesuaikan mode operasi untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar dalam kondisi penerbangan. Misalnya, pada kecepatan jelajah, mesin siklus adaptif akan beroperasi dnegan pendorong turbofan yang memiliki efisiensi tinggi.
Tetapi mesin akan berubah menjadi turbojet ketika daya dorong tinggi diperlukan untuk kecepatan tinggi. Angkatan Udara sudah bekerja pada pengembangan mesin adaptif 45.000-lbs yang akan menjadi satu kekuatan pesawat tempur operasional masa depan seperti FX.
Sebuah mesin siklus adaptif akan sangat membantu dengan meningkatkan daya, thermal, jangkauan dan efisiensi bahan bakar. Hal ini juga akan mampu memberikan pilihan desain untuk memiliki platform yang lebih kecil karena mereka tidak perlu membawa banyak bahan bakar onboard. Atau untuk pesawat ukuran yang sama, mereka dapat memilih untuk meningkatkan jangkauan.
Mesin siklus adaptif juga mungkin memberikan jet baru kemampuan untuk supercruise bahkan jika itu bukan keharusan. Masalah yang masih menjadi pembicaraan Lockheed Martin dan Angkatan Udara bahkan masyarakat umum adalah borosnya Raptor yang berakibat pada kurangnya jangkauan. Dan ini bisa menjadi solusi.
3. Semua Aspek Siluman dan Serangan Elektronik
Semua Aspek Siluman dan Serangan Elektronik
Sebuah pesawat tempur generasi keenam masa depan perlu memiliki sistem serangan elektronik cyber yang kuat serta kemampuan siluman. FX dan F / A-XX akan perlu memiliki semua aspek siluman termasuk dalam hal pembangunan badan pesawat seperti sirip ekor sayap dan sebagainya.Dan ini akan menjadi tantangan besar karena harus juga mempertahankan thrust vectoring.
Sebuah bomber sayap terbang relatif sederhana untuk merancang tanpa sirip ekor, tetapi jet tempur hal yang berbeda. Sebuah pesawat tempur tidak bisa memiliki lebar sayap untuk digunakan sebagai kontrol gerakan permukaan diferensial kecepatan rendah.
Para pejabat industri mengatakan itu masalah yang menjengkelkan untuk dipecahkan sehingga Angkatan Udara dan Angkatan Laut mungkin terpaksa mengandalkan peperangan elektronik dan cyber untuk melawan radar frekuensi rendah yang dapat mendeteksi dan melacak pesawat siluman tempur taktis.
“Ada cara lain untuk bertahan hidup, dan kita akan melihat kombinasi terbaik dari cara untuk bertahan hidup di masa depan,” kata seorang pejabat senior Angkatan Udara. “Saya tidak akan mengatakan itu akan menjadi 100 persen siluman, dan saya tidak akan mengatakan itu akan menjadi nol persen siluman.”
4. Arsitektur Terbuka
Arsitektur Terbuka
F / A-XX dan FX kemungkinan akan bekerja selama beberapa dekade. Jet harus mudah dan cepat untuk menerima upgrade dan tidak tersandera hal itu harus dilakukan oleh kontraktor khusus alias banyak pihak yang bisa melakukannya.
Itu mungkin pelajaran terbesar dari mimpi buruk F-35. F-22 menggunakan arsitektur avionik proprietary kuno yang merupakan nightmarishly sulit dan mahal untuk diupgrade. F-35 adalah lebih baik tapi Pentagon terpaksa mengandalkan Lockheed untuk memodifikasi jet.
Sebuah desain yang benar-benar terbuka akan memungkinkan Departemen Pertahanan untuk dengan mudah meng-upgrade F / A-XX dan FX. Apalagi jika Pentagon dimiliki hak data, itu akan memungkinkan Departemen Pertahanan untuk memaksa kontraktor untuk bersaing dalam pekerjaan upgrade. Kompetisi pasti akan menurunkan biaya upgrade dan mempercepat proses. Angkatan Udara sedang menuju ke jalan itu, menurut pejabat layanan.
F / A-XX dan FX perlu dirancang sedemikian rupa sehingga mereka dapat menggabungkan teknologi canggih seperti senjata energi seperti laser yang telah tersedia.
5. Dirancang untuk Air Superiority
Dirancang untuk Air Superiority
JIka FX Angkatan Udara diarahkan untuk peran superioritas udara, F / A-XX Angkatan Laut sedang diarahkan platform multirole. Namun, para pejabat industri mengatakan itu jauh lebih mudah untuk beradaptasi platform superioritas udara ke platform serangan daripada sebaliknya.
Kedua jet harus dirancang pertama dan terutama untuk peran superioritas udara dan kemudian diadaptasi untuk serangan.
Dengan begitu FX akhirnya tidak hanya dapat menggantikan F-22 dan F-15C, tetapi juga akan mampu menggantikan F-15E Strike Eagle. Tidak ada pengganti diproyeksikan untuk jet itu sehingga bisa membunuh dua burung dengan satu batu.
Angkatan Laut juga harus mempertimbangkan pengembangan F / A-XX dengan bias terhadap peran tempur.
Layanan harus memastikan dapat mendukung operasi di masa depan dalam lingkungan ancaman yang tinggi seperti di Pasifik Barat di mana mereka akan beroperasi di wilayah kekuasaan siluman J-20 China.