Site icon

Amerika Khawatir Krisis Qatar Buntu

Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan  makin khawatir bahwa sengketa antara Qatar dan negara lain Timur Tengah menjadi kebuntuan.

“Kami tetap sangat khawatir mengenai situasi yang berlangsung dan melibatkan Qatar serta negara GCC [Dewan Kerja Sama Teluk],” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauert dalam pernyataan Kamis 6 Juli 2017.

“Kami menjadi makin prihatin bahwa sengketa ini menjadi kebuntuan pada saat ini. Kami percaya bahwa ini berpotensi berlarut selama beberapa pekan, itu dapat berlarut selama berbulan-bulan. Itu bahkan mungkin dapat meningkat,” kata Nauert.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni dan memberlakukan langkah hukuman. Mereka menuduh Qatar “mendukung aksi teror dan mencampuri urusan dalam negeri mereka”.

Keempat negara Arab tersebut kemudikan mengeluarkan daftar 13 tuntutan guna mengakhiri percekcokan dengan Qatar, termasuk penutupan stasiun televisi Al-Jazeera serta pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran.

Namun, ketika berbicara dalam satu taklimat setelah pertemuan dengan timpalannya dari Arab Saudi, Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada Rabu   mengatakan bahwa reaksi Qatar terhadap tuntutan Mesir dan negara lain Teluk itu “sangat negatif”.

Baca juga:

Kisruh Qatar Gara-Gara Elang?

Exit mobile version