Tindakan Korea Utara dinilai telah menutup kemungkinan solusi diplomatik dan dapat memaksa Amerika Serikat untuk melakukan tindakan militer.
“Eskalasi destabilisasi Korea Utara merupakan ancaman bagi semua negara, di wilayah ini dan di luarnya, tindakan mereka dengan cepat menutup kemungkinan solusi diplomatik. Amerika Serikat siap untuk menggunakan seluruh kemampuan kita untuk mempertahankan diri dan sekutu kami. Salah satu kemampuan kami terletak pada kekuatan militer kita yang besar. Kami akan menggunakannya jika harus, ” kata Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley Rabu 5 Juli 2017 pada sebuah pertemuan mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara Duta Besar Prancis untuk PBB Francois Delattre mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu, Dewan Keamanan PBB harus menunjukkan kecaman kerasnya atas peluncuran rudal Korea Utara terbaru dengan mengadopsi sebuah resolusi baru yang akan memperketat sanksi terhadap Pyongyang,
“Saya harap kita bisa mendapatkan sebuah pesan yang kuat dari Dewan, tidak hanya untuk mengutuk peluncuran ini yang merupakan pelanggaran rezim non-proliferasi yang tidak dapat diterima, tetapi juga dalam perjalanan ke depan, “kata Delattre.
Delattre menjelaskan bahwa Prancis menginginkan sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang baru “yang mendukung pengetatan dan penguatan sanksi terhadap rezim Korea Utara berdasarkan tindakan operasional baru.”
Nikki Haley di bagian lain mengatakan Amerika Serikat tidak akan melanjutkan perjanjian perdagangan dengan negara-negara yang mengizinkan perdagangan dengan Korea Utara.
“Ada negara-negara yang mengizinkan, bahkan mendorong perdagangan dengan Korea Utara yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Negara-negara seperti itu juga ingin melanjutkan pengaturan perdagangan mereka dengan Amerika Serikat, itu tidak akan terjadi,” kata Haley.