Dua ratus tahun yang lalu bulan ini armada Inggris meluncurkan ratusan roket ketika pertempuran Baltimore Harbor untuk menggempur Fort McHenry. Bukan hanya perangnya yang bersejarah, tetapi penggunaan roket yang masih sangat langka dan menjadi cikal bakal dari berkembangnya roket saat ini.
Roket adalah gagasan yang sangat inventif William Congreve, yang kebetulan anak seorang letnan jenderal Inggris dari Royal Artillery. Pada tahun 1804 Napoleon Bonaparte terus bergerak dan mengancam menyerang Inggris.
Congreve mulai eksperimen, roket dasar tidak lebih dari sebuah alat kembang api yang kadang-kadang digunakan untuk mengirim sinyal. Ini adalah teknologi kuno yang sudah ada lama yang mungkin dikembangkan oleh China. Didorong oleh mesiu, roket memiliki jangkauan beberapa ratus meter dan liar.
Congreve pun meningkatkan efektivitas mereka dengan meningkatkan ukuran, pemadatan bubuk mesiu lebih erat dalam silinder besi, dan merancang berbagai hulu ledak. Dia juga menghitung sudut peluncuran yang paling efektif. Dia berhasil meningkatkan rentang sampai 3.000 meter (lebih dari 1,7 mil), meskipun jalur tembakan masih liar dan jauh dari akurat.
Congreve pertama kali bereksperimen dengan kembang api kemudian menciptakan serangkaian model yang lebih besar dengan tubuh besi berbagai ukuran. Sempat membuat roket kaliber 18-inch dengan berat hampir 300 kilogram yang dimaksudkan untuk menembak dan membakar kapal atau benteng. Tetapi ukuran tersebut mahal dan repot untuk membawanya ke perang sehingga roket diamter 3.5-inch dengan berat 32 pon adalah yang paling disukai. Dan jenis ini ditembakkan pertama melawan Fort McHenry pada tanggal 13 dan 14 September 1814. Roket ini membawa £ 7 campuran pembakar.
Dari 1806, roket Congreve secara luas digunakan melawan pasukan Napoleon baik di darat maupun di laut dengan membawa keberhasilan. Sementara Congreve telah merancang rak peluncur (yang ia sebut “frame roket”). Pada 1809, ia membangun kapal pertamanya menembakkan roket yang diberi nama Golago yang dikirim untuk melawan Napoleon di lepas pantai Belanda.
Kapal kedua adlaah Erabus di bawah komando Kapten David Ewen Bartholomew, yang dikirim melawan Fort McHenry di Amerika. Catatan kapal, yang masih ada, mengungkapkan bahwa pada bulan April 1814, sebelum berlayar ke Amerika, Congreve datang ke kapal untuk memeriksa roket dan meletakkan 10 di setiap sisi kapal di bawah dek utama. Setiap roket dapat diarahkan ke sudut 55 derajat, karena Congreve menemukan bahwa sudut yang menawarkan jangkauan maksimum memang pada 50 dan 55 derajat.
Roket itu kemudian menjadi alat pemboman untuk Fort McHenry, pasukan Royal Marine menembakkan roket 12-pound untuk membuat takut musuh. Mereka juga menghancurkan rumah pertanian milik Henry Waller di pantai Timur Maryland dengan roket pada 28 Agustus 1814. Congreve roket menjadi senjata teror perang, dan Inggris mengerahkan secara luas di Amerika Serikat, dari Maine ke New Orleans. Mereka juga digunakan dalam pertempuran berjuang di Kanada.
Pada akhir Agustus 1814, roket Congreve telah menebar ketakutan dalam pertempuran Bladensburg, Maryland. Banyak yang lari tunggang langgang. Presiden James Madison dan beberapa anggota kabinet yang menyaksikan perang tersebut akhirnya memilih untuk mundur. Roket-roket ini juga telah menyebabkan kebakaran Istana Presiden (sebelum kemudian disebut Gedung Putih pada tahun 1814).
Tetapi untuk serangan ke Fort McHenry? Inggris tidak begitu beruntung. Kapten Bartholomew berusaha untuk menghancurkan benteng dengan 600 sampai 700 roket selama 25 jam. Tetapi posisi Erebus tidak bisa terlalu dekat hingga roket tidak menjangkau sasaran.
Selama hampir tiga tahun perang, roket Congreve yang diketahui telah membunuh tiga orang, tetapi mereka memiliki dampak pada masa depan peperangan. Setelah roket diperkenalkan oleh Inggris, lusinan negara lain juga membentuk pasukan roket dan membuat roket mereka sendiri. Fred Durant, seorang sejarawan peroketan terkemuk menyatakan bahwa Anda tidak dapat menceritakan sejarah peroketan tanpa membahas Congreve roket yang merupakan nenek moyang moyang yang signifikan dari roket super canggih yang ada sekarang ini.
activate javascript